JAKARTA, METRO–Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku Indonesia tidak akan kekurangan kapal perang setelah pihaknya menjual dua KRI, yakni Teluk Mandar 514 dan Teluk Penyu 513.
Menurut Prabowo dua kapal perang itu dijual karena kondisinya sudah tidak layak dipakai. Bahkan kata dia, dalam waktu 24 bulan TNI AL akan memiliki 50 kapal perang.
“Saya telah laporkan ke Presiden dan kabinet bahwa dalam 24 bulan kita akan punya mungkin sampai dengan 50 kapal perang yang siap tempur,” ujar Prabowo dalam rapat dengan Komisi I DPR, Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (27/1).
Karena itu Ketua Umum Partai Gerindra ini sangat berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah mengalokasikan anggaran untuk pembelian kapal perang yang baru tersebut.
“Kami juga ingin menyampaikan, di sini suatu kenyataan bahwa Presiden Republik Indonesia Pak Joko Widodo telah menyetujui dan mendukung alokasi anggaran yang terbesar, mungkin dalam 40 tahun bahkan mungkin selama sejarah Republik Indonesia” katanya.
Mantan Danjen Kopassus tersebut berujar, kapal-kapal perang yang dijual tersebut juga dipastikan akan ada penggantinya yang baru. Pasalnya tidak mungkin TNI AL masih menggunakan kapal perang yang sudah rusak.
“Jadi ini kan prosedur semusim jadi memang aset-aset kita juga banyak yang sudah tua. Dipakai terus. Ini saya kira alamiah. Nah kita sudah siapkan penggantinya,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menhan Prabowo Subianto mengatakan dua eks kapal perang Indonesia KRI Teluk Penyu 513 dan Teluk Mandar 514 umurnya sudah terlalu tua untuk tetap digunakan oleh TNI AL. Kata dia, KRI Teluk Penyu 513 buatan Korea tahun 1980 sedangkan KRI Teluk Mandar 514 buatan Korea tahun 1980.
Ketua Umum Partai Gerindra menuturkan hasil dari penelitian yang dilakukan TNI AL didapatkan KIRI Teluk Penyu 513 dan KRI Teluk Mandar 514 sudah tidak layak untuk beroperasi. Karena banyak pipa yang keropos.
Bahkan kata Prabowo, kondisi permesinan, kelistrikan dan peralatan navigasi dua kapal tersebut sudah tidak bisa digunakan. Sehingga menurut dia, kerusakan tersebut tidak efisien untuk bisa diperbaiki.
Prabowo berujar untuk KRI Teluk Penyu 513 rencananya akan dilelang dengan harga Rp 4,91 miliar. Sementara untuk KRI Teluk Mandar 514 nilai limit jual atau lelangnya sebesar Rp 695 juta dengan nilai perolehan Rp 121,90 miliar.
22 Kapal Perang sudah Tidak Terpakai
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyebut 22 kapal perang Indonesia telah diajukan untuk dilakukan penghapusan.
Adapun saat ini DPR telah menyetujui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk menjual dua eks kapal perang Indonesia yakni KRI Teluk Mandar 514 dan eks KRI Teluk Penyu 513.
“Bahwa di TNI AL saat ini ada 22 KRI yang diajukan untuk penghapusan selain dari dua kapal yang sekarang ini diajukan ke DPR,” ujar Yudo dalam rapat kerja di Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/1).
Yudo mengungkapkan 22 kapal tersebut kondisinya sudah tidak layak. Bahkan kata dia, ada ada tiga KRI yant sudah tenggelam. Itu adalah KRI Nusa Utara, KRI Teluk Rate, dan KRI Pati Unus.
“Dari 22 kapal yang kita ajukan penghapus ada tiga kapal yang sudah tenggelam,” ujar Yudo.
Menurut Yudo KRI Teluk Rate tenggelam di Surabaya, kemudian KRI Nusa Utara tenggelam di Bitung Manado, dan KRI Pati Unus tenggelam di Belawan.
Yudo menyebut keberadaan 22 kapal perang sudah tidak terpakai dan sangat menganggu operasional dermaga. Karena dermaga hanya diperuntukan bagi kapal-kapal yang siap beroperasi.
“Ini sangat mengganggu operasional dari dermaga kita apabila dengan dermga yang terbatas didahulukan untuk kapal-kapal yang siap operasional sehingga terganggu dengan adanya kapal-kapal ini,” ungkapnya. (jpg)