in

Prabowo Teruji, Anies Ideal: Meraba Kontestasi Bakal Capres 2024 di Sumbar

SUMBER:OLAHAN
BERITA/GRAFIS: AIDIL ADRI

Beberapa waktu lalu, sejumlah nama telah muncul untuk dapat bertarung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Diantaranya adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Dia diusung oleh partai yang dipimpinnya sendiri, Gerindra. Kemudian ada Anies Baswedan. Mantan gubernur DKI ini bakal diusung Nasdem.

Nama pertama, bukan nama asing dalam percaturan pilpres di Indonesia. Dalam dua edisi terakhir, mantan Danjen Kopassus itu selalu ambil bagian. Meski kalah secara nasional, Prabowo mampu menjadi pemenang di Sumbar. Pada 2014 meraup 76,92 persen suara dan 2019 melonjak hingga 85,19 persen.

Dua periode menjadi pemenang di Sumbar membuat Gerindra sangat optimistis menapak 2024. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Partai Gerindra Sumbar Evi Yandri kepada Padang Ekspres, beberapa hari lalu.

Demi memuluskan jalan pada Pilpres 2024, Gerindra Sumbar pun sudah melakukan penguatan-penguatan di berbagai lini. Mulai dari internal partai dengan beberapa kegiatan seperti konsolidasi, penguatan struktur partai dan juga melakukan seleksi bakal calon legislatif (caleg) 2024.

“Kita juga melakukan penguatan di ranting hingga anak ranting,” katanya. Selain itu Gerindra juga menghimpun tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh di masyarakat. Ini agar dapat selaras dengan Gerindra demi menyukseskan Pilpres 2024 dan menjadikan Prabowo presiden di 2024.

Meski telah teruji dengan menjadi pemenang pada dua pilpres sebelumnya, tentu saja 2024 adalah satu hal yang berbeda. Apalagi, langkah Prabowo ke pilpres mendatang, diiringi dengan isu telah “mengkhianati” warga Sumbar dengan bergabung ke kabinet Joko Widodo (Jokowi).

Namun Evi Yandri tetap optimistis, isu itu tidak berpengaruh untuk bisa memenangkan Prabowo kembali di ranah Minang. Sebab, ikatan hati dan emosional antara warga Sumbar dan Prabowo itu sangat dekat.

“Kita hanya tinggal menjelaskan kepada masyarakat. Alasan Prabowo masuk kabinet agar tidak ada lagi perpecahan di antara masyarakat pasca pilpres. Karena ia sangat mencintai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) ini,” ucapnya.

Selama jadi Menteri Pertahanan, Evi Yandri menyebut, Prabowo mampu menunjukkan track record yang bagus. Indonesia masih menjadi militer terbaik di Asia Tenggara. Untuk target suara, dia mengatakan, Partai Gerindra Sumbar belum melakukan perhitungan secara pasti.

“Harapan kami masyarakat masih memilih Prabowo sebagai presiden RI selanjutnya. Insya Allah jika Prabowo menjadi presiden ia pasti akan melunasi janjinya ke Sumbar untuk mengelontorkan dana demi pembangunan Sumbar karena dua periode ia selalu menang di Sumbar,” tuturnya.

Di sisi lain, sosok Anies Baswedan tentu tak dapat diangggap sebelah mata oleh para pesaingnya nanti. Sebab, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu merupakan sosok yang paling mendekati sebagai pemimpin ideal yang diinginkan masyarakat Sumbar.

Setidaknya begitulah penilaian Sekretaris Nasdem Sumbar Ardyan. Dia pun menekankan, diusungnya Anies oleh Nasdem untuk pilpres mendatang, tak lepas dari andil Nasdem Sumbar. Sebab, mengusulkan nama Anies Baswedan kala Rakernas Partai Nasdem seluruh Indonesia beberapa waktu yang lalu.

Ia menyebut, Anies Baswedan tokoh yang religius, cerdas, dan kompeten. Ini dinilai akan menjadi daya tarik lebih bagi masyarakat Sumbar untuk menjatuhkan pilihan kepada Anies Baswedan.

“Kita di Sumbar memiliki karakter masyarakat yang religius, rasional dengan melihat ketokohan dan ketakahan seorang pemimpin. Semuanya kita temukan di Anies Baswedan. Ia seorang yang religius serta juga seorang yang cerdas karena pernah menjadi seorang rektor. Tentu saja itu membuktikan kualitas dari Anies Baswedan sebagai calon presiden,” paparnya.

Sesuai dengan perintah dari pimpinan pusat, sambung Ardyan, Nasdem Sumbar akan mengawal Anies Baswedan untuk menjadi pemenang di Sumbar. Sejak 6 November lalu DPW Nasdem Sumbar Dengan ketuanya Fadly Amran sudah turun langsung ke DPD-DPD yang ada di kabupaten dan kota. Yakni dengan memberi instruksi yang jelas untuk memenangkan Anies Baswedan di Sumbar.

Terkait dengan persentase perolehan suara yang ingin dicapai Nasdem Sumbar, Ardyan mengatakan, masih belum ditentukan. Karena harus ada persiapan yang matang. Namun ia menegaskan, Nasdem Sumbar siap memenangkan Anies Baswedan sebagai presiden bersama dengan masyarakat Sumbar.

“Kita berharap sosok yang kita usung ini memang benar-benar menjadi presiden pada masa depan. Dengan demikian tentunya akan memiliki pengaruh kepada hubungan antara Sumbar dan pemerintah pusat serta pembangunan Sumbar,” ungkapnya.
Harapan Baru dan Menanti Kejutan

Pengamat politik dari Universitas Andalas Asrinaldi menyebut, tahun 2024 merupakan tahun yang penuh dengan kejutan. Sebab, aroma kontestasi politik bahkan sudah sangat dirasakan pada tahun ini. Terlebih lagi di Sumbar.

Dia menilai, saat ini pemilih Prabowo dan Anies Baswedan dalam posisi yang sama di Sumbar. “Bagaimanapun kita melihat karakteristik masyarakat Sumbar yang pragmatis, kritis, dan religius. Hal itu ada di sosok Anies Baswedan. Ditambah lagi kekecewaan sebagian masyarakat Sumbar, efek dari Prabowo masuk ke dalam kabinet Jokowi. Ini juga akan mengurangi potensi dukungan kepada Prabowo dan berpotensi beralih ke Anies,” terangnya.

Menurut Asrinaldi, masyarakat Sumbar bisa dikatakan kritis dalam memilih calon yang akan mereka pilih. Ia berasumsi personal branding dari calon sangat berpengaruh bagi masyarakat Sumbar. Selain itu ketokohan juga menjadi suatu hal yang penting bagi calon presiden (capres) jika ingin mengambil hati masyarakat Sumbar.

Dari beberapa capres yang telah dideklarasikan saat ini, dia mengatakan, masing-masing memiliki kelebihan. “Dari segi pendidikan Anies Baswedan bisa dibilang unggul. Lalu dari segi kualitas internasional Prabowo juga sangat diperhitungkan. Lalu Ganjar Pranowo yang dicapreskan oleh sebagian partai juga memiliki peluang untuk menjadi presiden di 2024. Jadi untuk saat ini kita hanya tinggal melihat dari pasangan capres saat ini siapa yang memiliki passion diantara mereka menjadi presiden,” jelasnya.

Asrinaldi mengatakan, pasca dua kali pemilihan presiden yang lalu, Prabowo saat ini sudah kehilangan momentum jika ingin mencapres lagi. Prabowo bisa tertinggal oleh dua capres lainnya akibat semakin bertukarnya cara pandang pemilih dengan keunggulan dan ketagehan masing-masing.

Ia menekankan, saat ini parpol tidak bisa melawan arus kemajuan teknologi yang begitu pesat. Jika parpol tidak mengikuti tren yang ada di masyarakat, bisa dipastikan kalah di kontestasi politik 2024.

“Berbeda pada zaman dulu dimana akses informasi serba terbatas. Jadi bisa dimanfaatkan berbagai momentum oleh parpol. Namun saat ini hal tersebut tidak berlaku lagi karena carkrawala masyarakat sudah luas akibat adanya sosial media dan kemajuan teknologi lainnya. Jadi parpol harus ambil tindakan dan jangan hanya bergantung kepada basis tradisional. Karena seiring perkembangan zaman maka basis tradisional tersebut akan semakin berkurang,” ucapnya.

Di sisi lain, Asrinaldi mengingatkan, Sumbar mungkin bukan daerah utama persenan suara yang ada di Indonesia, dibandingkan di Pulau Jawa. Seperti Jawa Timur maupun Jawa Tengah. Namun dengan menjadi daerah oposisi selama dua periode pemerintahan, membuat Sumbar menjadi salah satu daerah yang diperhitungkan.

“Jika capres tersebut berhasil merebut hati masyarakat Sumbar maka bisa dipastikan capres tersebut akan membawa efek yang baik kedepannya bagi partai pengusung. Untuk itu parpol harus mengikuti arus yang diinginkan masyarakat. Sehingga paling tidak mereka akan lolos ke parlemen dan menang di daerah tersebut. Jadi parpol harus berhati-hati dengan hal tersebut,” ucapnya.

Ia menambahkan, seperti yang dilakukan Nasdem saat ini bisa dibilang cukup cerdik dengan mengusung Anies sebagai capres. Efek dari pendeklarasian tersebut juga sudah mulai terasa. Masyarakat Sumbar dinilainya mulai mendekat ke Nasdem dan tentunya hal tersebut sangat menguntungkan untuk pemilu yang akan datang.

Hal yang sama juga dikatakan pengamat politik lainnya, Arifki Chaniago. Menurutnya, akan terjadi sesuatu yang menarik di Sumbar menjelang 2024. Sebab pemilih di Sumbar bukanlah kelompok masyarakat yang fanatik dan sangat logis dalam berpikir. Dilihat dari beberapa tahun belakangan, orang Sumbar bisa mencintai beberapa calon presiden dari partai pengusung yang berbeda.

Menurutnya, masyarakat Sumbar memiliki cara sendiri dalam memilih siapa yang akan mereka usung sebagai presiden. Namun berdasarkan hasil survei saat ini, katanya, Anies Baswedan menjadi salah satu tokoh yang didambakan oleh masyarakat Sumbar untuk menjadi presiden. Ditambah, Anies Baswedan yang digambarkan religius lebih disukai oleh masyarakat Sumbar saat ini.

“Menariknya, kita ketahui, persaingan Prabowo dan Anis Baswedan di Sumbar melibatkan struktural infrastruktur yang dikuasai Gerindra dengan Anis Baswedan sebagai tokoh yang disukai masyarakat. Karena narasi yang selalu digaungkan tentang Anies Baswedan adalah narasi-narasi yang diinginkan oleh masyarakat Sumbar secara keseluruhan untuk menjadi seorang pemimpin,” ucapnya.

Ia menduga dengan naiknya nama Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden akan mengerus suara Gerindra yang telah berkuasa selama dua periode. Karena pemilih Prabowo dan Anies Baswedan di Sumbar berasal dari basis yang sama.

Arifki mengatakan, belakangan ini Sumbar dekat dengan capres yang kedekatannya dengan isu agama. Dan masyarakat Sumbar sejak dulu bisa dikatakan kurang tertarik dengan Jokowi. Dengan masuknya Prabowo ke dalam pemerintahan Jokowi, masyarakat Sumbar mencari figur baru yang dapat mewakili aspirasi mereka. Anies Baswedan adalah salah satunya.

“Kebanyakan orang Sumbar kontra dengan pemerintahan Jokowi dibuktikan dengan kalahnya dua kali Jokowi di Sumbar. Dengan masuknya Prabowo ke koalisi Jokowi tentu mengubah arah suara masyarakat Sumbar ke Anis Baswedan. Padahal sama-sama kita ketahui dua sosok tersebut berasal dari kelompok yang sama,” paparnya. (cr1)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Binaan Aqua Solok Kembangkan Pertanian Ramah Lingkungan

Dasrizal, Qari Utusan Sumbar Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait