Lebih lanjut, Presiden menyampaikan bahwa Pemerintah sedang bekerja keras untuk membangun kawasan-kawasan industri dan salah satunya kawasan industri terpenting adalah kawasan industri di sepanjang super koridor ekonomi Pantai Utara Jawa.
”Koridor ini telah dilengkapi dengan ketersediaan akses logistik yang baik, tol darat yang sudah tersambung, baik ada tol laut, ada tol udaranya, dekat dengan pelabuhan, dekat dengan bandara. Telah dilengkapi dengan ketersediaan listrik yang melimpah di Pulau Jawa,” kata Presiden.
Industri-industri dan kawasan ini, menurut Presiden, didorong untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan, terutama pendidikan vokasi. ”Kita dorong untuk bersinergi, bekerja sama dengan para pelaku usaha kecil, usaha mikro, usaha menengah untuk membangun sinergi kekuatan nasional,” imbuh Presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden juga menyambut baik bantuan dari Group Sinarmas, Group Astra, kepada Universitas Diponegoro dalam bentuk gedung yang bagus dan juga infrastruktur pendukungnya untuk pendidikan vokasi di Undip.
”Ini merupakan inisiatif yang perlu kita dukung dan kita apresiasi, tetapi selain penyediaan infrastruktur di dalam kampus, yang juga sangat penting adalah akses mahasiswa untuk magang, akses mahasiswa untuk belajar sambil bekerja di dalam industri. Tapi bukan hanya satu-dua minggu, minimal paling tidak satu semester,” ujarnya.
Itulah, menurut Presiden, inti dari kebijakan merdeka belajar, kampus merdeka bahwa mahasiswa diberi akses dan didukung untuk belajar kepada siapa saja dan dimana saja yang bisa memberikan pengetahuan, bisa memberikan ketrampilan baru yang relevan, dibutuhkan oleh masyarakat, dan dibutuhkan oleh industri.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut Seskab Pramono Anung dan Mendikbud Nadiem Makarim. (TGH/EN)