in

Presiden Akan Majukan Daerah Penghasil Pangan guna Kurangi Impor

HUMBANG HASUNDUTAN – Presiden Joko Widodo mengatakan akan mengembangkan daerah penghasil pangan agar kebergantungan pada impor menjadi berkurang. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat meninjau pengembangan bawang putih di Desa Parsingguran, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Rabu (31/7).

Menurut Presiden, pengembangan tersebut penting agar mampu mengurangi impor bawang putih. “Kita harapkan paling tidak bawang putih, tidak usah untuk suplai nasional, tapi untuk suplai Provinsi Sumatera Utara saja, itu sudah mengurangi impor banyak sekali,” kata Presiden di akhir kunjungan kerja di Provinsi Sumatera Utara.

Sebelumnya diketahui, pada akhir 2018, Kementerian Pertanian melakukan percobaan budi daya bawang putih dengan mengalokasikan bibit kepada petani di Desa Parsingguran. Budi daya yang dilakukan saat itu dikabarkan mampu menghasilkan lebih kurang 16,4 ton bawang putih untuk satu hektare tanah.

Dengan hasil tersebut diharapkan budi daya bawang putih dapat dikembangkan lebih serius di desa tersebut. Selain bawang, Presiden juga ingin ada tanaman lain yang dibudidayakan seperti buah jeruk. “Tadi saya nyoba (mencoba) jeruk, segar banget rasanya karena memang udaranya cocok, tanahnya cocok,” tutur Presiden.

Dalam kesempatan sebelumnya, Presiden juga meninjau proyek percontohan pengembangan ternak sapi berjenis Belgian Blue. Presiden berharap, jenis sapi yang dikembangkan hasil bantuan dari Kementerian Pertanian tersebut dapat menjadi bibit unggul bagi pemenuhan kebutuhan daging nasional di masa mendatang.

Sapi tersebut adalah jenis baru di Indonesia. “Ini sapi baru tiga hari datang. Ini juga diajari Menteri Pertanian. Ini baru tiga. Biar nyoba, tapi tadi ditanya sapinya katanya senang. Oke, berarti tambah lagi,” ujar Presiden. Presiden menjelaskan, jenis sapi tersebut dapat mencapai bobot 1,5 ton apabila diternakkan dengan baik.

Rencananya, jika proyek percontohan di Desa Parsingguran ini berhasil, proyek-proyek serupa akan turut dikembangkan di daerah lainnya. “Digedein (dibesarkan) dulu, nanti kalau betul-betul produktif, bisa menjadi contoh. Tinggal kopi ke tempat lain gampang. Karena di Humbang Hasundutan mungkin dikembangkan lagi, di Karo dikembangkan lagi, di Tapanuli Utara kembangkan lagi,” tutup Presiden.

Jalan Lingkar Samosir

Sebelumnya, Jokowi menyebutkan proyek pembangunan preservasi jalan lingkar Pulau Samosir, Sumatera Utara, selesai pada akhir tahun 2019. “Saya juga jalan keliling di Pulau Samosir sudah selesai, tinggal 21 kilometer. Tahun ini rampung,” kata Jokowi.

Pembangunan jalan lingkar tersebut bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas jalan di Pulau Samosir demi mengembangkan Danau Toba sebagai destinasi wisata super prioritas Indonesia. 

fdl/AR-2

What do you think?

Written by Julliana Elora

UU Disahkan, Muslim India yang Cerai Talak Tiga Istrinya Bisa Dipenjara

Pemerintah Indonesia Sediakan Bus Shalawat bagi Jamaah yang Jauh dari Masjidil Haram