Suzhou, China (ANTARA) – Presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) Poul-Erik Hoyer dalam sebuah wawancara dengan Xinhua saat ajang Piala Sudirman 2023 yang berakhir pada Minggu (21/5), menyatakan keyakinannya pada popularitas bulu tangkis di kancah global.
China meraih gelar juara di ajang Piala Sudirman 2023 usai menang telak 3-0 atas Korea Selatan (Korsel) di final. Dengan keberhasilan tersebut, tim tuan rumah itu kini menjadi juara tiga kali berturut-turut dan merupakan gelar ke-13 dalam 18 pergelaran terakhir.
Meskipun bulu tangkis berasal dari Eropa, para pebulu tangkis Asia mendominasi olahraga ini selama bertahun-tahun. Hanya sedikit gelar juara yang diraih oleh sejumlah negara atau wilayah di luar Asia sehingga menimbulkan pertanyaan tentang popularitas olahraga tersebut di seluruh dunia.
“Popularitas bulu tangkis di kancah global luar biasa,” kata Hoyer seraya mengutip Eropa sebagai contoh.
“Bulu tangkis termasuk di antara olahraga top di Denmark. Di Prancis, popularitas olahraga ini berkembang dan menunjukkan peningkatan partisipasi yang terus-menerus. Selain itu, aktivitas kalangan muda di sekolah-sekolah Italia menempatkannya di antara 10 olahraga terpopuler sekolah.” ujarnya.
Para pemain Eropa di Piala Sudirman mendukung pendapat Hoyer ini. Pemain tunggal putri Prancis, Leonice Huet, menyebutkan, “Bulu tangkis adalah olahraga utama di Prancis, karena banyak orang memainkannya, meski tidak pada level tinggi.”
Ben Lane dan Sean Vendy, ganda putra Inggris, mengatakan bahwa bulu tangkis adalah olahraga terpopuler kedua di Inggris dalam hal partisipasi. “Lebih dari satu juta orang bermain lebih dari sekali sepekan di Inggris karena kemudahan untuk menemukan lapangan, dan banyak orang menikmatinya.”
Usai pesta olahraga Olimpiade, sejumlah federasi olahraga internasional mendapatkan dana dari Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee/IOC), didistribusikan sesuai dengan popularitas olahraga dan jumlah penontonnya.
Hoyer menyatakan bahwa bulu tangkis saat ini berada di level C dalam aturan alokasi dana IOC, dengan BWF terus berjuang mendapatkan status level B.
“Kami sangat yakin bahwa bulu tangkis sedang menanjak, menunjukkan semangat yang luar biasa dan mencapai hasil yang fantastis,” tandasnya.
Di babak perempat final Piala Sudirman 2023, Denmark menjadi satu-satunya tim Eropa, dengan tujuh tim sisanya berasal dari Asia. Hoyer (57), mantan peraih medali emas bulu tangkis Olimpiade dari Denmark, menyatakan bahwa saat ini Denmark mungkin seperti satu-satunya tim yang mampu menghadapi tim-tim Asia, tetapi bulu tangkis Prancis juga berkembang pesat dalam persiapan jelang Olimpiade Paris 2024.
“Saya yakin Prancis menunjukkan kekuatan yang hebat selama beberapa tahun terakhir. Para pemain terbaik Prancis menjuarai sejumlah kejuaraan junior Eropa dan perlahan mengejar ketertinggalan dari Denmark. Sembari mengejar ketertinggalan dari Denmark, mereka juga membuktikan bahwa mereka dapat bersaing dengan beberapa tim Asia,” kata Hoyer.
Tiga tahun setelah menjadi tuan rumah sebuah ajang olahraga penting, China memberikan sambutan luar biasa kepada tim-tim terbaik dunia di Piala Sudirman. Situs web resmi BWF menggambarkannya sebagai “kembali ke jantungnya bulu tangkis”.
“Bulu tangkis sangat menarik bagi penonton dan menarik banyak penonton muda. Televisi China mendukung kami dengan liputan yang luas. Saya yakin kami berada di China karena kepentingan olahraga ini, dan itulah mengapa kami menyebutnya sebagai jantungnya bulu tangkis,” tutur Hoyer.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2023