in

Presiden Joko Widodo: Negara Dalam Kondisi Aman dan Baik

Berbicara dengan diaspora Indonesia di Australia melalui video conference, Presiden menyampaikan, Indonesia dalam kondisi aman dan baik. Dikatakan Kepala Negara, masalah besar yang dihadapi bangsa ini adalah ketimpangan, kemiskinan, dan pengangguran.

Meski menunda kunjungan kenegaraan ke Australia, dengan video conference, Presiden Joko Widodo yang tengah berada di Bogor menyapa langsung diaspora Indonesia yang memenuhi gedung pertemuan Sydney Showground, Sydney Olympic Park Australia, Minggu siang 5 November 2016.

Mengawali sambutannya, Presiden menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa bertatap muka dengan diaspora Indonesia yang berada di Australia, khususnya di kota Sydney. “Semuanya karena situasi di negara kita yang tidak memungkinkan saya meninggalkan Tanah Air. Meskipun saat ini semuanya sudah dalam kondisi yang baik, normal kembali 100 persen,” ucap Presiden.

Presiden juga telah berbicara langsung dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull melalui telepon untuk menyampaikan penundaan kunjungan ke Australia.

“Saya juga telah menelpon PM Turnbull, dan menyampaikan untuk kunjungan kenegaraan saya ke Australia ditunda beberapa saat yang nanti akan kita re-schedule lagi, dan beliau sangat memahami situasi itu,” tutur Presiden.

AUSTRALIA4

Setiap kali bertemu dengan diaspora Indonesia, Presiden selalu menginformasikan situasi terkini tentang berbagai bidang di Tanah Air. Kali ini, Presiden menyampaikan, pemerintah terus berusaha mengejar ketertinggalan yang terjadi di tanah air.

“Masalah besar yang kita hadapi adalah yang berkaitan dengan ketimpangan, kemiskinan, pengangguran. Oleh sebab itu, untuk mengejar ini, kita terus melakukan percepatan-percepatan pembangunan infrastruktur, percepatan-percepatan kebijakan di regulasi yang kita harapkan bisa bersaing, berkompetisi dengan negara-negara lain,” kata Presiden.

Tidak hanya itu, pemerintah juga akan mengejar pembangunan sumber daya manusia (SDM) dengan cara yang massive dan besar-besaran. “Sehingga level peningkatan pembangunan SDM ini betul-betul bisa ditingkatkan,” ucap Presiden.

Tentang situasi dan kondisi keamanan di Tanah Air pasca unjuk rasa 4 November 2016, Presiden menyampaikan, kondisi saat ini aman.

“Stabilitas politik juga tidak ada masalah, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tetapi masih memerlukan konsolidasi-konsolidasi politik, konsolidasi-konsolidasi kenegaraan,” ujar Presiden.

Oleh karenanya sejak kemarin pagi hingga malam, Presiden terus mengundang tokoh-tokoh politik dan agama guna bertukar pikiran. “Untuk memberikan masukan-masukan dalam rangka memberikan rasa sejuk, mendinginkan suasana, dan hal-hal seperti itulah yang terus akan kita lakukan dalam minggu-minggu ini,” ujar Presiden.

Presiden Joko Widodo mengingatkan meski konstitusi memberikan peluang untuk menyampaikan aspirasi, memberikan peluang untuk berdemokrasi, tetapi penyampaian itu harus dilakukukan dengan cara-cara yang tertib dan damai.

“Ke depan penyampaian-penyampaian aspirasi itu bisa dilakukan dengan baik, tertib, dan damai,” ujar Presiden.

Tetapi apabila penyampaian aspirasi sudah masuk pada pelanggaran hukum dan menimbulkan kerusuhan, maka hukum harus tetap ditegakkan. “Saya pastikan aparat keamanan, kepolisian, akan melakukan penegakan hukum dengan tegas. Kita ingin Indonesia kita, terus kita jaga agar aman, damai, sehingga pembangunan terus bisa kita laksanakan,” ucap Presiden.

Di akhir sambutannya, Presiden menegaskan kembali bahwa negara Indonesia berada dalam kondisi yang aman dan baik. “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” imbuh Presiden.

Senada dengan hal tersebut, para diaspora Indonesia di Australia pun turut menyampaikan aspirasi dan harapan mereka terkait kedamaian, persatuan dan ketegasan pemerintah Indonesia dalam rangka menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Harapan tersebut, dituangkan dalam sebuah deklarasi sebagai berikut:

Kami Masyarakat Indonesia di Australia menyatakan harapan kami:

1. Kedamaian: Kami berharap Presiden Jokowi tetap berkomitmen menjaga kedamaian Indonesia.
2. Persatuan: Kami berharap bangsa Indonesia yang beragam tidak terpecah belah oleh alasan apapun.
3. Ketegasan: Kami berharap pemerintah memastikan terlaksananya reformasi hukum untuk meningkatkan integritas bangsa Indonesia .

#IndonesiaDamaiBersatu adalah harapan kita semua.

Turut mendampingi Presiden dalam acara ini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat hadir bersama diaspora Indonesia di Sydney.

What do you think?

Written by virgo

Konser Pentas Kebersamaan, Masyarakat Indonesia di Australia Berharap Tetap Jaga Kedamaian

10 Kubik Sampah Diangkut dari Waduk Pluit