MEDAN (Berita): Berdasarkan rapat Angka Ramalan (Aram) di Yogyakarta minggu lalu, Sumatera Utara ditetapkan menempati urutan ke 5 tingkat nasional dalam produksi padi (gabah) tahun 2017 yang menembus angka 5,1 juta ton. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Azhar Harahap melalui Kasie Serealia Marino kepada Berita di kantornya Rabu (1/11).
Marino menjelaskan pada tahun sebelumnya, produksi padi Sumut di uruan ke 6 setelah Sumtera Selatan. Tapi tahun 2017 ini, Sumut naik di posisi 5 dan Sumsel berada di urutan 6 dengan produksi 4,7 juta ton. Urutan ke & ditempati Lampung dengan produksi 4,3 juta ton. Sedangkan urutan 1-4 yakni Jawa Timur dengan produksi 13,1 juta ton, Jawa Barat 12,5 juta ton, Jawa Tengah 11,4 juta ton dan Sulawesi Selatan 5,9 juta ton.
Pada Aram II 2017 produksi padi Sumut mencapai 5,1 juta ton, padahal selama ini masih 4 juta-an ton. Jadi ini merupakan upaya yang sungguh-sungguh dalam program peningkatan upaya khusus (Upsus) padi-jagung-kedele (Pajale). Pemerintah pusat juga terus mendorong tercapainya Upsus Pajale tersebut dengan memberikan bantuan bibit. “Pada Upsus Pajale tahun 2017, pemerintah pusat mengalokasikan dana ke daerah cukup besar,” katanya.
Pada tahun 2017, bantuan untuk padi seluas 33.050 hektar, jagung 144.000 hektar dan jagung 35.000 hektar. Pemerintah memberikan bantuan benih kepada lahan Pajale yang sudah dialokasikan itu. Tahun 2017 ini, juga merupakan target swasembada jagung di mana sejak tahun 2016 sampai sekarang kita tidak lagi mengimpor jagung. “Tahun depan kita fokus untuk tercapainya swasembada kedele,” terang Marino. (wie)