JAKARTA – Perusahaan suku cadang kendaraan, PT Indo Bintang Mandiri Tbk akan melepas sebanyak 276,66 juta saham baru ke publik melalui skema penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO). Jumlah saham yang dilepas setara dengan 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Dana hasil penerbitan IPO ini akan digunakan untuk pelunasan pembelian tanah dan bangunan, peningkatan kapasitas produksi, dan modal kerja.
Sekretaris Perusahaan Indo Bintang Mandiri, Hanny Marpaung, mengatakan dana IPO sesuai rencana sekitar 37 persen atau maksimal sebesar 14,75 miliar rupiah akan digunakan untuk pembayaran sisa harga pembelian tanah dan bangunan. Sekitar 30 persen untuk meningkatkan kapasitas produksi, seperti pembelian mesin baru, instalasi fasilitas produksi dan pembelian perlengkapan, serta peralatan yang diperlukan terkait rencana pembelian mesin baru sehubungan dengan peningkatan produksi.
“Sisanya sekitar 33 persen untuk modal kerja Perseroan seperti pembayaran gaji, pembelian bahan material, dan kegiatan operasional lainnya,” katanya di Jakarta, Senin (11/11).
Masa penawaran awal (book building) berlangsung pada 8-15 November 2019. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 26 November 2019. Selanjutnya, masa penawaran umum dijadwalkan pada 28-29 November 2019, penjatahan pada 2 Desember 2019, distribusi pada 3 Desember 2019, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Desember 2019. Perseroan menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek (lead underwriter).
Perusahaan manufaktur kampas rem non-asbestos dan teknologi friction material ini sedang berada dalam fase pengembangan ke industri suku cadang kereta api, yang mampu menyediakan suku cadang berkualitas internasional dengan harga lokal yang bersaing. Perseroan telah melakukan uji coba brake shoe kereta api untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.
Selain itu, Perseroan sedang dalam proses pembicaraan prospek sebagai pemasok suku cadang kampas rem KAI dan Mass Rapid Transit (MRT). Di sisi lain, Perseroan sedang memulai negosiasi memasok kampas rem dan plat kopling kendaraan bermotor kepada sebuah perusahaan armada transportasi terbesar di Indonesia. Adapun saat ini, Perseroan sudah memulai pasokan kampas rem untuk kendaraan berat berupa truk tambang.
Perseroan memiliki pabrik di Cikarang dengan luas 2.500 meter persegi. Perseroan merupakan produsen kampas rem non-asbestos pertama di Indonesia untuk aftermarket yang memiliki kualitas tinggi setara OEM (Original Equipment Manufacturer). Saat ini, Perseroan memproduksi produk brake pad dan brake shoe untuk kendaraan bermotor dan suku cadang kereta api.
yni/AR-2