in

Profil Enea Bastianini, pembalap muda “La Bestia” asal Italia

Jakarta (ANTARA) – Enea Bastianini, pria kelahiran 30 Desember 1997 di Rimini, Italia, merupakan salah satu pembalap MotoGP yang terus menarik perhatian dunia. Mengawali karier di dunia balap sejak usia muda, Bastianini menunjukkan bakat luar biasa yang akhirnya membawanya ke kompetisi level tertinggi.

Sejak debut di kelas utama MotoGP pada 2021, Enea Bastianini menjadi sorotan dengan gaya balapnya yang agresif dan berani. Mengendarai Ducati, Bastianini tampil impresif, membuat banyak orang terpukau dengan kemampuannya.

Pembalap yang dikenal dengan julukan “La Bestia” (The Beast), membuatnya sering kali menjadi ancaman bagi pembalap lain di lintasan. Performanya yang konsisten membawa namanya semakin diperhitungkan di antara pembalap-pembalap top dunia.
 

Pembalap Ducati Tim Lenovo Italia Enea Bastianini melewati garis dan merayakan kemenangannya di Grand Prix Pramac Emilia-Romagna MotoGP di Sirkuit Dunia Misano Marco-Simoncelli di Misano Adriatico, Minggu (22/9/2024). ANTARA/AFP/Andreas Solaro/am.

Mengenal lebih dalam Enea Bastianini

Pria kelahiran pada 30 Desember 1997 di Rimini, Italia, memulai karier balapnya sejak usia dini, mengikuti langkah banyak pembalap lain yang memulai dari kejuaraan minimoto sebelum beralih ke kategori ke kasta yang lebih tinggi.

Bastianini memulai debut di Moto3 pada tahun 2014 bersama tim Junior Team GO&FUN Moto3. Meski baru pertama kali berlaga di kelas tersebut, ia langsung memperlihatkan bakatnya dengan meraih beberapa podium.

Dijuluki dengan julukan La Bestia, Bastianini kini menjadi salah satu pembalap MotoGP paling menarik di eranya saat ini, terutama karena persaingannya dengan rekan setimnya, Francesco Bagnaia, di tim Ducati Lenovo.

Puncak karier Bastianini di Moto3 tercapai pada 2016 saat ia finis di peringkat kedua klasemen akhir. Setelah sukses di beberapa musim Moto3, ia naik ke Moto2 pada 2019 bersama Italtrans Racing Team.

Kemudian, pada 2020, Bastianini meraih gelar juara dunia Moto2 setelah tampil sangat cukup baik, dan membuka jalan bagi debutnya di MotoGP. Bastianini memulai debutnya di MotoGP pada 2021 bersama tim Esponsorama Racing.

Dalam debutnya di MotoGP, Bastianini menghadapi tantangan yang cukup besar di kelas utama. Namun, ia dengan cepat beradaptasi dengan persaingan yang cukup dibilang sangat ketat.

Setelah melewati awal debutnya di kasta tertinggi, pada musim 2022, Bastianini bergabung dengan Gresini Racing dan meraih sejumlah hasil yang membanggakan, termasuk kemenangan pertamanya di Grand Prix Qatar.
 

Arsip Foto – Pembalap Ducati Lenovo Team Enea Bastianini membawa bendera merah putih usai balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Minggu (15/10/2023). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/nz/am.

Bastianini dikenal dengan gaya balapnya yang sangat agresif. Kemampuan menyalipnya yang luar biasa, bersama teknik balap yang halus namun agresif, memungkinkannya melakukan manuver menantang dengan presisi tinggi.

Selain itu, kemampuannya dalam mengelola ban selama balapan sering membuatnya tampil kuat di lap-lap akhir, sementara banyak pembalap lain mulai kehilangan performa pada saat itu.

Sebagai rekan setim di Ducati Lenovo, Enea Bastianini dan Francesco Bagnaia sering menjadi perbincangan hangat antara satu sama lain. Bagnaia, yang merupakan pembalap berbakat dengan banyak prestasi, telah menciptakan rivalitas menarik dengan Bastianini.

Keduanya sering bersaing ketat di lintasan, saling memacu keterampilan dan kecepatan motor untuk mencapai performa terbaik. Rivalitas ini tidak hanya menambah daya tarik balapan, tetapi juga meningkatkan standar kompetisi di tim Ducati.

Selain itu, penampilannya yang konsisten selama musim 2022 menjadikannya semakin diperhitungkan dalam perburuan gelar juara dunia. Salah satu momen terbaiknya dalam karier Bastianini adalah kemenangannya di Grand Prix Qatar 2022.

Tak hanya itu, baru-baru ini Enea Bastianini meraih kemenangan di MotoGP Emilia Romagna 2024 di Sirkuit Misano, Italia. Ia berhasil mempertahankan posisi start ketiga saat balapan 27 lap dimulai.

Hal ini menjadi kemenangan kedua bagi pembalap Italia berusia 26 tahun itu musim ini, dan yang ketujuh secara keseluruhan di MotoGP. Kemenangan ini membuatnya kembali naik ke posisi ketiga klasemen sementara MotoGP dengan 282 poin,

Kemenangan tersebut tidak hanya menjadi tonggak penting dalam kariernya, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai salah satu pembalap muda paling menjanjikan di MotoGP.

Dengan usianya yang masih muda, Enea Bastianini diprediksi memiliki masa depan cerah di dunia balap. Ambisi, kerja keras, dan kemampuannya membuatnya menjadi salah satu bintang yang terus bersinar di kejuaraan MotoGP.

Baca juga: Statistik MotoGP Indonesia di Mandalika

Baca juga: Bezzecchi dan Diggia percaya diri hadapi MotoGP Indonesia

Baca juga: Portugal perpanjang kemitraan dengan MotoGP hingga musim 2026

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024

What do you think?

Written by Julliana Elora

KPK: Tambang emas ilegal di Sekotong beromzet Rp1,08 triliun

Tim Hukum Toha Rohman Pertanyakan Tindak Lanjut Pelanggaran