
Jakarta (ANTARA) – Hamdan Ballal Al-Huraini adalah seorang sutradara, fotografer, petani, dan aktivis hak asasi manusia asal Palestina yang mendapatkan perhatian internasional melalui film dokumenter pemenang Oscar berjudul “No Other Land.”
Karya yang dirilis pada tahun 2024 itu mendokumentasikan kekerasan pemukim Israel dan kampanye pengusiran terhadap komunitas Palestina di Masafer Yatta, Tepi Barat, antara tahun 2019 hingga 2023.
Baru-baru ini, nama Ballal kembali menjadi sorotan setelah ia ditangkap oleh pasukan tentara Israel (IDF) pada Senin (24/3) malam di Tepi Barat, Palestina.
Penangkapan tersebut didasarkan pada tuduhan penyerangan terhadap pemukim Israel. Rekan Ballal, Basel Adra, yang juga turut dalam produksi film “No Other Land,” membagikan foto Ballal di rumah sakit dengan baju berlumuran darah. Ballal dikabarkan mengalami pemukulan oleh tentara dan pemukim Israel sebelum akhirnya dibebaskan.
Baca juga: Sederet penghargaan film dokumenter “No Other Land”
“Hamdan telah dibebaskan dan saat ini dirawat di rumah sakit di Hebron. Dia dipukuli oleh tentara dan pemukim di seluruh tubuhnya. Tentara kemudian meninggalkannya dengan keadaan mata tertutup dan tangan terborgol di dekat pangkalan militer semalam” tulis Adra di media sosial X.
Hamdan Ballal lahir pada tahun 1989 di Susya, sebuah desa Palestina di kawasan South Hebron Hills, Tepi Barat. Selain berprofesi sebagai petani, ia juga aktif sebagai fotografer dan peneliti lapangan sukarela untuk organisasi hak asasi manusia B’Tselem. Sebagai salah satu pendiri proyek “Humans of Masafer Yatta,” Ballal berdedikasi dalam mendokumentasikan kisah-kisah pribadi komunitas Palestina yang terancam pengusiran akibat perluasan pemukiman Israel.
Film dokumenter “No Other Land” merupakan karya pertamanya yang disutradarai bersama Basel Adra, Yuval Abraham, dan Rachel Szor. Film ini mendapat pengakuan internasional dengan memenangkan kategori Best Documentary Feature di Academy Awards ke-97 pada tahun 2025, serta penghargaan Panorama Audience Award dan Berlinale Documentary Award di Berlin International Film Festival ke-74.
Baca juga: Menbud apresiasi bentuk perjuangan kemerdekaan Palestina lewat film
Penghargaan dan prestasi
Berikut beberapa penghargaan penting yang diraih oleh Hamdan Ballal melalui karya dokumenternya:
- Academy Awards 2025 – Best Documentary Feature (bersama Basel Adra, Yuval Abraham, dan Rachel Szor)
- Berlinale Documentary Award 2024 – Berlinale Documentary Award dan Panorama Audience Award di Berlin International Film Festival
- British Academy Film Awards 2025 – Best Documentary
Aktivisme dan tantangan
Sebagai seorang aktivis, Ballal tidak hanya berfokus pada karya dokumenter, tetapi juga aktif mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah pendudukan Palestina. Aksinya mendokumentasikan kekerasan dan pengusiran membuatnya sering berhadapan dengan risiko kekerasan dari pihak pemukim Israel maupun tentara Israel.
Penangkapan yang dialaminya pada Maret 2025 memicu perhatian luas karena terjadi setelah kemenangan besar “No Other Land” di ajang Oscar. Insiden ini dianggap mencerminkan meningkatnya ketegangan di wilayah pendudukan setelah film tersebut berhasil menarik perhatian internasional terhadap situasi di Masafer Yatta.
Profil Hamdan Ballal mencerminkan sosok yang gigih memperjuangkan keadilan dan kebenaran melalui lensa kamera. Meski harus berhadapan dengan risiko dan intimidasi, ia tetap berkomitmen untuk menyuarakan kisah-kisah masyarakat Palestina yang terpinggirkan.
Baca juga: KAI luncurkan film pendek “Kembali” hibur pemudik Lebaran
Baca juga: Ujian keimanan melawan teror kekuatan jahat di film “Qodrat 2”
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025