Jakarta (ANTARA) – Dunia pewayangan Indonesia berduka atas wafatnya Ki Warseno Slank, dalang kondang yang dikenal dengan gaya pertunjukannya yang unik dan modernis.
Ki Warseno berasal dari keluarga dalang. Ayahnya, Ki Harjadarsana, merupakan dalang terkenal di Klaten, Jawa Tengah, dan kakaknya, Ki Anom Suroto, juga seorang dalang.
Ki Warseno memulai debutnya sebagai dalang pada usia 16 tahun setelah belajar dari orang tuanya dan di STSI Surakarta, dikenal dengan gaya pakelirannya yang unik dan komunikatif, memadukan musik gamelan tradisional dengan unsur musik modern seperti rock dan pop untuk menarik minat generasi muda.
Selama karirnya, Ki Warseno tidak hanya dikenal sebagai dalang yang piawai, tetapi juga sebagai seorang inovator. Ia kerap mengemas lakon-lakon wayang dengan sentuhan modern, sehingga tetap relevan dengan zaman.
Selain itu, ia juga aktif dalam mempopulerkan seni dan tradisi Jawa untuk saling berbagi dan belajar melalui Radio Swara Slank.
Ki Warseno memiliki gelar doktor, yang menunjukkan minat besarnya pada pendidikan.
Baca juga: Dalang Warseno Slenk tutup usia
Profil Singkat Ki Warseno
Nama Asli: Dr. Ir. Warsina Hardjadarsana, M.Si.
Lahir: 18 Juni 1965, Klaten, Jawa Tengah
Meninggal: 12 Desember 2024
Prestasi: Dalang, akademisi, pendiri Radio Swara Slenk
Kontroversial
Ki Warseno Slank sebagai dalang pagelaran wayang di Ponpes Ora Aji Gus Miftah pernah memicu kontroversi pada Februari 2022.
Puncak kontroversi terjadi saat dalang Ki Warseno melontarkan kata-kata kasar dan kritik pedas yang ditujukan pada wayang yang merepresentasikan Ustadz Khalid Basalamah.
Penggunaan kata “bajingan” dalam pertunjukan tersebut menjadi sorotan utama dan memicu reaksi negatif dari warganet.
Namun pesan yang diusung Ki Warseno dalam lakon tersebut menunjukkan seni dan agama adalah dua hal yang berbeda, namun tidak saling bertentangan. Seni dapat menjadi media untuk menyampaikan pesan agama, namun harus dilakukan dengan cara yang bijak dan tidak menyinggung pihak lain.
Baca juga: Ki Warseno : Pancasila Itu ‘Roso’ Agar Bangsa Kuat
Baca juga: Pendekatan kesenian wayang raih simpati warga Jakarta memilih Jokowi
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024