
Jakarta (ANTARA) – Penyanyi pop asal Hong Kong, Shirley Kwan, disebut berada dalam kondisi kritis dan dikabarkan dilarikan ke ruang intensive care unit (ICU) pada Selasa (7/10) untuk menjalani perawatan darurat.
Belum diketahui penyebab pasti penyebab Shirley harus dilarikan ke rumah sakit, meski beredar kabar bahwa penyanyi itu sempat dipasangkan alat bantu pernapasan (intubasi), sebagaimana dilansir CNA.
Oriental Daily News Hong Kong, mengatakan Shirley dibawa ke rumah sakit setelah tiba-tiba pingsan di rumahnya pada pekan lalu.
Adapun putranya yang berusia 23 tahun dan tinggal di Amerika Serikat (AS), Kwan Chun Yin, dikabarkan langsung terbang kembali ke Hong Kong setelah mendengar kabar ibunya dirawat di rumah sakit.
Ia menjaga langsung Shirley selama dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Ruttonjee Hong Kong, menurut The Straits Times. Pria itu juga dilaporkan sangat terpukul hingga tampak menangis tersedu sembari memeluk lututnya di bangku rumah sakit.
Bahkan, sang putra dilaporkan menolak meninggalkan rumah sakit meskipun jam besuk sudah berakhir, menurut laporan 8 Days.
Selain anaknya, ayah Shirley juga ikut menjenguk pelantun lagu Hard To Find Lovers itu di rumah sakit. Menurut media Hong Kong, kerabat dan teman-teman juga dikabarkan telah mengunjungi Shirley Kwan.
Profil singkat
Penyanyi berusia 59 tahun ini meraih ketenaran pada tahun 1989 berkat lagu klasiknya, Happy Are Those In Love. Shirley disebut menjadi salah satu bintang Cantopop paling terkenal di Hong Kong pada tahun 1990-an.
Shirley kemudian dikenal berkat lagu-lagu hits seperti Willing To Do Anything (1991) dan Cuddling Underneath The Stars (1994). Ia dikenal pula sebagai diva musik bersama penyanyi Faye Wong dan Sandy Lam selama era 1990-an.
Sayangnya, Shirley menjadi jarang terlihat di depan publik sejak mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia hiburan pada tahun 2020. Dalam beberapa tahun terakhir, ia kerap menjadi sorotan pemberitaan karena perilakunya yang dianggap tidak stabil.
Mulai dari, mengaku melahirkan putranya tiba-tiba pada tahun 2002, melakukan penyerangan kepada staf hotel, pertengkaran di depan umum, hingga mengunggah pesan perpisahan di media sosial pada tahun 2012 yang menggambarkan kondisi mentalnya memburuk.
Baca juga: Penyanyi Hong Kong Sandy Lam raih “Top Music Awards”
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.