in

Program Nagari Sekolah Bisa Cegah Ketergantungan Siswa Pada Android

Ilustrasi.(NET)

Kemajuan teknologi informasi yang berdampak terhadap ketergantungan anak pada android perlu disikapi agar tidak memberikan efek negatif bagi anak.

Salah satu upaya yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel) melalui Dinas Pendidikan setempat untuk memutus ketergantungan anak terhadap android itu adalah melalui Program Nagari Sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Pessel, Salim Muhaimin, kemarin (11/7) mengatakan, Program Nagari Sekolah itu akan diluncurkan di tahun ajaran baru 2023. Saat ini pihaknya masih terus melakukan sosialisasi, serta juga mematangkan perencana terhadap berbagai kegiatan yang akan dilakukan.

Dijelaskannya, nagari bersekolah akan menjadi wadah bagi anak untuk menyalurkan kreativitasnya. Tentunya pada masing-masing nagari di luar jam sekolah melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler.

“Kreativitas siswa itu nantinya juga berbeda-beda, mulai dari seni, olahraga dan kegiatan positif lainnya,” kata Salim.

Ia menjelaskan, masing-masing kegiatan yang terdiri dari siswa berbagai sekolah itu, nantinya dikawal oleh seorang guru “Dan ini kita targetkan segera dimulai pada tahun ajaran baru ini,” ucapnya.

Di sekolah nagari, siswa akan mendapatkan pelatihan dari guru-guru berkompeten yang ditujunjuk dan dilakukan pemantauan perkembangannya secara periodik dari dinas pendidikan.

Kegiatan tersebut diyakini mampu sebagai ajang pengembangan diri, sesuai minat dan bakat masing-masing siswa karena saat ini sebagian besar siswa sangat tergantung dengan android.

Sekolah nagari juga selaras dengan Kurikulum Merdeka Belajar, karena lebih pada mengeksplorasi kemampuan siswa sesuai dengan minat bakatnya dan kemudian didampingi seorang guru.

Melalui Kurikulum Merdeka Belajar itu sukses atau tidaknya seseorang tidak harus tergantung pada nilai satu mata pelajaran saja. Sebab setiap manusia pada prinsipnya memiliki minat dan bakat serta kemampuan yang berbeda-beda.

Bahkan selaras pendidikan suatu di Minangkabau seperi masa dahulunya. Semua orang bebas belajar apa saja, mulai dari tulis baca Al Quran, seni hingga pelajaran beladiri. “Di sini anak nantinya akan dicoching terus, sehingga tampak perkembangannya sesuai minat bakatnya masing-masing,” ucapnya lagi.

Ia menambahkan, kegiatan tersebut sebelumnya sudah diekspos di salah satu nagari di Kecamatan Sutera dan secara umum bakal dilaunching mulai tahun ajaran baru 2022-2023.

Terkait pembiayaan bisa dialokasikan dari Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOS Da) yang dikucurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Melalui program ini, kita yakin ketergantungan anak terhadap android akan bisa diminimalisir di daerah ini,” tutup mantan kepala SMAN 3 Painan itu. (yon)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Mayat Wanita Ditemukan di Perkebunan! Wajah Lebam, Mulut Berdarah!

Alasan Ardhito Pramono gunakan bahasa Indonesia di album terbaru