in

Promosikan Kuliner dan Wisata Ranah Minang pada Pertemuan 400 Ulama Dunia di Padang

Pertemuan sekitar 400 orang dai dan ulama dari Asia Tenggara, Eropa dan Afrika di Kota Padang 10-21 Juli nanti, juga akan dijadikan momentum mempromosikan kuliner dan destinasi wisata di Sumbar. 

Salah satu kegiatan yang diadakan Pemko Padang bersama Kementerian Pariwisata (Kemenpar) adalah, menyelenggarakan festival kuliner pada Minggu-Senin, 16-17 Juli di dalam kawasan Museum Aditiawarman, Jalan Diponegoro Padang. 

”Festival kuliner ini momentum tepat bagi kita memperkenalkan beragam kuliner khas ranah Minang kepada para dai dan ulama dari Asia Tenggara, Eropa dan Afrika yang sedang pertemuan di Padang pekan depan,” ujar Asdep Segmen Pasar Personal Kemenpar RI Raseno Arya kepada Padang Ekspres, kemarin.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Sumbar ini pun mengharapkan instansi terkait, seperti dinas pariwisata dan travel agent di Sumbar mempromosikan destinasi wisata daerah masing-masing pada festival itu nantinya.

“Apalagi destinasi di daerah ini sangat tepat dikunjungi para wisatawan dari Asia Tenggara, Eropa dan Afrika. Dengan adanya promosi itu diharapkan para dai dan ulama yang hadir bisa memperoleh informasi secara langsung, lalu berkunjung. Di samping itu, ditargetkan mereka menginformasikan kepada rekan dan keluarga di negaranya secara langsung maupun lewat media sosial tentang betapa mempesonanya destinasi wisata di daerah kita,” jelas tokoh pariwisata nasional asal Padang ini.

Mempersatukan Umat

Pada pekan kemarin,  Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah bersama rombongan menemui Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal untuk melaporkan pertemuan dai dan ulama tersebut. 

Wali kota meminta dukungan penuh dari kepolisian terkait keamanan sepanjang kegiatan tersebut berlangsung. “Alhamdulillah, kami sudah bertemu Kapolda. Beliau berjanji mendukung penuh kegiatan pertemuan dai dan ulama yang akan kita laksanakan pada 10 hingga 21 Juli nanti,” sebut Mahyeldi.

Wako mengatakan, pertemuan dai dan ulama bertujuan mempersatukan umat Islam di seluruh dunia. “Nantinya akan ada perwakilan ulama dari banyak negara hingga mencapai 400 orang,” ujarnya.

Ia menambahkan, perwakilan ulama tersebut berasal dari berbagai kalangan. Bahkan, ada yang pernah menjabat pimpinan negara. Dalam kegiatan itu akan dibahas berbagai isu dan persoalan tentang umat Islam seperti mencarikan solusi konflik di Timur Tengah, termasuk ujaran kebencian yang merusak hubungan antarumat di Indonesia.

Sejatinya, terang Mahyeldi, Padang hanya sebagai pelaksana yang telah ditentukan panitia dari Jakarta. Namun demikian, kedatangan para ulama ini akan dimanfaatkan untuk memberikan pemikiran terkait pembangunan umat di daerah.

Dia mengemukakan, pada pertemuan tersebut juga akan dibahas tantangan yang dihadapi umat saat ini seperti pergaulan bebas, narkoba, transgender, hingga kriminalitas. “Hasil ini nantinya direkomendasikan kepada negara masing-masing sebagai pertimbangan kebijakan pembangunan manusia ke depan,” katanya.

Wako berharap dampak dari pertemuan ini bukan hanya untuk segelintir orang saja, tapi untuk seluruh masyarakat.
Pertemuan dai antar negara ini rencananya akan dibuka Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada 17 Juli 2017. Kegiatan ini juga dimeriahkan lomba hafal Al Quran yang pesertanya berasal dari seluruh Indonesia berjumlah 150 orang. (*) 

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Pertandingan Hewan Kecil dan Hewan Besar

Ngobrol Persatuan sembari Menyantap Sup Ikan