Proyek jalan Sicincin-Pariaman di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, menuai kritikan warga. Pasalnya, jalan yang sudah lama dibuat lubang-lubang petak itu, tak kunjung diaspal sampai sekarang. Kondisi itu bahkan sempat memakan korban jiwa pada Sabtu (13/8).
Informasi yang diperoleh Padang Ekspres, pengendara yang meninggal dunia tersebut bernama Muhammad Ridwan, 22. Ia merupakan warga Sungaitareh, Nagari Balah Aia Utara, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak. Karena kondisi jalan tersebut, Ridwan mengalami kecelakaan tunggal pada Sabtu (13/8) sekira pukul 21.00 WIB.
Pantauan Padang Ekspres kemarin, kerusakan berat di Jalan Sicincin-Pariaman, membuat warga meletakkan banyak tanda-tanda aneh di setiap lubang jalan tersebut. Di antaranya batang pisang, kotak kayu, bahkan kursi. Lalu, juga terdapat kertas karton yang bertulisan kritikan terhadap pemerintah.
“Wakil rakyat sampaikan suara kami. Jangan hanya tahu gaji dan tunjangan. Pergunakan otakmu!!!” salah satu tulisan yang berisi kritikan keras yang terpampang di jalan Pariaman-Sicincin tersebut.
Ilham, 37, salah seorang warga yang sering melintasi jalan ini mengatakan jalan Raya Pariaman–Sicincin, membenarkan bahwa sangat banyak tulisan berisi kritikan terpampang di jalan itu sekarang. “Ada yang buat “selamat memasuki tol”, ada juga “anda memasuki lobang maut”, dan banyak lagi,” jelas Ilham kepada Padang Ekspres, kemarin.
Kritikan itu dilayangkan warga, sambungnya, lantaran kondisi jalan yang sudah dilubangi sejak sebulan terakhir. Namun hingga kini belum kunjung ditambal. Sehingga, warga pun menandai lubang jalan itu dengan pohon pisang, kursi, kotak kayu, pot bunga, dan lainnya.
“Saya tinggal di Sicincin, dan usaha saya ada di Pariaman. Jadi, saya setiap hari merasakan jalan itu. Saya saja, hampir jatuh karena lubang yang di dekat Simpang Kotomambang, Patamuan,” ungkapnya.
Hal yang membuat jalan itu rawan, sambungnya, lantaran dilubangi tapi tidak diberi tanda seperti di cat putih. “Rambu-rambu seperti yang dibuat dari spanduk kecil itu ada, tapi tidak seberapa. Kalau tanda seperti dicat putih di dekat lubang, baru 3 hari lalu dilakukan,” bebernya.
Untuk itu, ia berharap agar kondisi jalan yang sudah dilubangi itu, secepatnya diaspal atau ditambal oleh dinas terkait. Sehingga, tidak ada lagi pengendara yang jatuh di sana. “Kabarnya memang ada pengendara jatuh dan meninggal karena kondisi jalan itu,” ucapnya.
Kekecewaan juga disampaikan oleh Rudy Koto, warga setempat. Ia menyesalkan lambannya pengerjaan perbaikan jalan tersebut. Padahal ini merupakan jalur utama menuju Bukittinggi, bagi pengemudi dari arah Pariaman.
“Jalan ini cukup padat dilalui kendaran roda 4 maupun roda 2. Pemprov Sumbar harus bertanggung jawab. Kalau belum ada anggaran, harusnya tidak usah dilobangi dulu. Tunggu saja sudah ada uang baru dikerjakan, daripada seperti ini,” ujar Rudy geram.
Sedangkan Kepala Dinas PUPR Padangpariaman, El Abdes Marsyam, mengatakan bahwa jalan Sicincin-Pariaman itu merupakan wewenang provinsi.
“Saya sudah hubungi pihak provinsi terkait jalan itu,” ungkapnya saat dihubungi via telepon pribadinya, tadi malam. Kendati demikian, El Abdes mengatakan bahwa setiap jalan yang dilubangi itu, sudah diberi rambu-rambu oleh pihak yang mengerjakan. “Tidak tahu juga siapa yang harus disalahkan atas kondisi ini,” ucapnya.
Namun, ia mengimbau agar masyarakat yang melintas di sana lebih berhati-hati. “Jalan itu kan sudah dibersihkan. Dan insya Allah segera ditambal. Kami juga sudah hubungi Dinas PUPR Sumbar terkait penambalan itu,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Sumbar, Era Sukma Munaf, yang dikonfirmasi Padang Ekspres, mengatakan bahwa dirinya sudah meminta rekanan untuk segera menutup lubang-lubang tersebut. (apg)