Ende (ANTARA News) – Persatuan Sebak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) segera menginvestigasi kekisruhan yang terjadi pada saat laga final liga III El Tari Memorial Cup 2017 yang mempertemukan kesebelasan Ende dan Ngada yang baru saja terjadi.
“Kami sebagai PSSI akan menginvestigasi Asprov NTT serta Panitia penyelenggara liga III ETMC Aini,” kata Ketua Departemen Sport Intelegen PSSI pusat Fary Djemi Francis saat dihubungi dari Ende, Rabu malam.
Fary mengatakan sebelumnya PSSI telah mengantisipasi jika terjadi kekisruhan pada saat berlangsungnya pertandingan tersebut.
Pihaknya sendiri telah mengirimkan tim supervisi wasit agar bisa membantu jika terjadi hal-hal yang melanggar peraturan wasit saat penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Namun pihak Asprov NTT merasa bahwa mereka bisa mengatasinya sendiri, sekarang terbukti sudah terjadi kerusuhan,” tuturnya.
Menurut Fary, sebenarnya PSSI telah mengantisipasi kekisruhan pada liga 3 ETMC ini dengan mengirim tim supervisi wasit, namun Asprov PSSI NTT merasa bisa mengatasinya sendiri.
Ia mengatakan yang pasti akan ada sanksi namun sanksi seperti apa yang akan diterima oleh pihak panitia dan wasit serta Asprov NTT belum bisa diketahui.
“Semuanya terganti hasil investigasi yang akan dilakukan oleh PSSI,” tambah pria pendiri Sekolah Sepak Bola Bintang Timur tersebut.
Ia mengatakan bisa saja, sanksi yang diberikan sama seperti yang diberikan oleh PSSI kepada sejumlah tim di liga I dan II dengan denda yang mencapai ratusan juta rupiah.
Sebelumnya belasan suporter dari dua kesebelasan PSN Ngada dan Perse Ende berebut masuk ke stadion Marilonga yang hanya berkapasitas 7 ribu penonton.
Akibat hal tersebut kurang lebih 15 suporter yang didominasi oleh wanita jatuh pingsan dan ada yang terinjak ketika berebut masuk ke stadion.
Pantauan Antara kekisruhan bermula dari pemain yang berujung pada masuknya ribuan suporter ke dalam lapangan tersebut saat sudah memasuki menit ke 60 pertandingan.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2017