Palembang, BP–Tingginya intensitas siswa-siswi dalam menggunakan gadget atau smartphone berpotensi menimbulkan gangguan pada mata. Alhasil, mereka harus menggunakan kacamata agar penglihatan tetap jelas.
Seperti yang terjadi di SMK Negeri 5 Palembang. Ternyata, banyak diketahui siswa-siswi melalui proses screening medis oleh dokter RS Mata Palembang ternyata mengalami gangguan karena tingginya intensitas menggunakan gadget.
Demikian dikatakan dr Hasanudin yang merupakan salah satu dokter RS Mata Palembang lewat program CSR pendidikam berupa bantuan kacamata gratis bagi siswa yang mengalami gangguan pada matanya, Jumat (24/1)
“Jadi penglihatan pada mata dibagi dua, penglihatan jauh dan dekat, kebanyakan gangguan pada mata adalah dari jarak dekat contohnya penggunaan gadget dari jarak dekat maka mata kurang istirahat, penggunaan gaget dari jarak dekat dianjurkan umur dibawah 17 tahun sehari itu sebaiknya kurang dari satu jam untuk pelajar,” ujarnya.
Selain dari itu lanjutnya, gangguan penglihatan mata pada anak diklafikasikan ada dua macam yaitu, gangguan murni interaksi atau gangguan anatomi misalnya ada tokso,terkena kayu pada matanya dan kena cair zat kimia ini tidak bisa diperbaiki dengan kacamata.
“Untuk membantu siswa-siswi di usia sekolah yang matanya mengalami gangguan sehingga berakibat menurunnya prestasi belajar siswa, maka hari ini kita mengelar program pemberian kacamata secara gratis kepada siswa yang terkendala dengan penglihatannya, semoga bantuan kacamata yang kita berikan ini bermanfaat bagi anak didik di SMK Negeri 5 Palembang untuk meraih prestasi, sebab mereka ini merupakan generasi penerus bangsa, kalau prestasi mereka baik tentunya harapan bagi kita semua,” harapnya.
Sementara itu dikatakan Kepala SMKN 5 Palembang Drs H Zulfikri, MPd mengaku sangat apresiasi kepada RS Mata Palembang. Pasalnya dari sekian banyak sekolah RS Mata Palembang memberikan program kacamata gratis ke SMKN 5 Palembang.
“Alhamdulillah, hari ini sebanyak 72 siswa sekolah ini mendapat kaca mata gratis dari rumah sakit mata Provinsi Sumsel. Semoga dengan adanya program ini sangat membantu anak didik didalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM)di sekolah selama ini menjadi hambatan bagi mereka untuk mengejar prestasi,” harapnya.
Dikatakan Zulfikri, kerusakan mata pada anak usia sekolah tak lain akibat pengaruh perubahan moderenisasi yang kian pesat salah satunya didalam pengunaan gaget atau telpon genggam akibatnya kebanyakan peserta didik bermasalah pada penglihatannya.
“Sehingga, hal ini berdampak dari prestasi mereka saat menerima pembalajaran dari guru,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi banyaknya siswa yang memiliki penyakit yang berhubungan dengan mata, pihaknya menghimbau kepada anak didik gunakanlah gaget itu seperlunya dengan hal – hal yang positif dan bermanfaat jangan digunakan tidak yang bermanfaat.
“Jadikanlah gaget itu salah satu media pembelajaran untuk menambah pengetahuan apabila dibutuhkan untuk mencari materi yang sulit didapat dari buku. Boleh kita menggunakan gaget tapi dibatasi waktunya dan digunakan untuk hal yang positif,” pungkasnya. #sug