PADEK.CO– Pemko Padang sedang giat-giatnya melakukan skrining terhadap Penyakit Tidak Menular (PTM). Puskesmas Lubukkilangan (Luki) difasilitasi melakukan skrining terhadap PTM kepada karyawan Semen Padang Group, Jumat (19/5/2023).
Bertempat di ruang rapat Lantai I Kantor Pusat PT Semen Padang, skrining PTM yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, diabetes atau gula darah, serta tinggi dan berat badan itu, diikuti seratusan karyawan.
Kepala Puskesmas Luki, drg Afridawati MKes, mengucapkan terima kasih kepada manajemen PT Semen Padang yang telah memfasilitasi kegiatan skrining PTM.
Skrining ini adalah suatu kegiatan yang harus dilaksanakan untuk pemantauan PTM di Kota Padang, khususnya di Luki.
“Kalau terpantau ada PTM, maka kami akan lakukan tindak lanjut untuk mengontrol penyakit yang dideritanya melalui pemeriksaan secara berulang. Bahkan, Kalau memang harus kita obati, ya kita obati,” kata Afridawati.
Skrining PTM ini, tambahnya, merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Puskesmas Luki. Bahkan, kegiatan skrining ini ke depannya akan dilakukan secara lebih masif lagi ke tempat-tempat keramaian, termasuk masjid.
“Masjid ini nanti akan jadi sasaran kami, terutama pada hari Jumat setelah salat Jumat melalui program Jumat Barokah yang akan kami buat. Di mana, usai salat jumat para jemaah bisa memeriksakan kondisi kesehatannya. Ini target kami ke depan,” ungkap Afridawati.
Sementara itu, salah seorang karyawan PT Semen Padang bernama Leo yang ikut melakukan sering PTM mengatakan bahwa tekanan darah dan gulanya normal.
“Skrining ini penting untuk mengetahui sejak dini kondisi kesehatan tubuh kita. Kalau ada gejala PTM, kan bisa langsung ditangani melalui arahan petugas puskesmas,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh security PT Semen Padang bernama Bhakti. Kata dia, dari skrining PTM yang diikutinya diketahui gula darahnya tinggi.
Dan, pihak puskesmas sudah memberikan arahan untuk penanganan lebih lanjut dalam menurunkan gula darahnya.
“Untung ikut skrining ini. Kalau tidak, saya tidak akan tahu apakah gula darah saya normal atau tidak,” katanya.(*)