in

Ragam jenis tahun baru di seluruh dunia, tak hanya dirayakan 1 Januari

Jakarta (ANTARA) – Tahun Baru 2025 baru saja dirayakan pada 1 Januari dengan penuh kegembiraan di belahan dunia. Namun, tahukah Anda bahwa ada beragam jenis tahun baru yang tidak hanya dirayakan pada 1 Januari?.

Tahun baru merupakan istilah yang merujuk pada hari di awal atau permulaan tahun, dimana terdapat budaya untuk memperingati berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun berikutnya.

Perayaan tahun baru pada 1 Januari dilakukan diberbagai negara yang mengadopsi kalender Gregorian atau Masehi, salah satunya Indonesia. Kalender Gregorian adalah penanggalan yang menggunakan sistem solar atau syamsiah, yakni berdasarkan peredaran Bumi mengelilingi Matahari.

Baca juga: Cara bangun kebiasaan positif untuk hidup lebih bermakna di tahun 2025

Sementara itu, ada juga sejumlah negara yang justru merayakan tahun baru di tanggal dan bulan yang berbeda, umumnya menyesuaikan dengan budaya, agama hingga kalender yang digunakan. Berikut ragam jenis tahun baru diseluruh dunia, dilansir dari NationalGeographic dan berbagai sumber:

1. Tahun Baru Imlek

Tahun Baru Imlek atau tahun baru China merupakan tahun baru yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tahun Baru Imlek menandai awal tahun berdasarkan Kalender Lunar.

Tanggal pasti Tahun Baru Imlek setiap tahun berubah. Tahun baru ini diperingati pada fase Bulan Baru ketika Matahari berada di konstelasi Aquarius secara tropis di antara tanggal 22 Januari-19 Februari. Pada tahun 2025, Tahun Baru Imlek akan jatuh pada 29 Januari.

Baca juga: Hampir 1.000 mobil dibakar di Prancis pada malam Tahun Baru

Dalam merayakan Tahun Baru Imlek identik dengan berbagai ornamen berwarna merah dan emas, seperti panjangan berupa lampion, pohon angpao. Selain itu, juga ada tradisi menikmati hidangan khas seperti kue keranjang dan yu sheng, hingga menyaksikan atraksi barongsai yang meriah.

2. Tahun Baru Islam atau 1 Muharram

Tahun Baru Islam atau Hijriah atau Ra’su as-Sanah merupakan tahun baru yang dirayakan oleh umat muslim. Tahun baru ini diperingati pada hari pertama bulan Muharram, yakni bulan pertama dalam kalender Hijriah.

Melansir Intagram resmi ORPA BRIN @lapan_ri, penentuan hari pertama dilakukan dengan pengamatan bulan sabit muda (hilal), setelah Matahari terbenam setelah fase Bulan Baru/Konjungsi/Ijtimak. Adapun sistem yang digunakan adalah lunar atau kamariah, yakni berbasis peredaran Bulan mengelilingi Bumi.

Biasanya umat muslim memperingati tahun baru Islam atau 1 Muharram, dengan mengunjungi keluarga, berpuasa, hingga diisi berbagai kegiatan religius seperti doa bersama, pengajian.

Baca juga: Hampir 270 ribu kunjungi TMII selama libur Nataru

3. Songkran

Songkran merupakan Tahun Baru Nasional Thailand. Songkran mengikuti kalender matahari, menandai pergerakan matahari dari Pisces ke Aries dalam zodiak. Thailand mengadopsi kalender Buddhis sebagai kalender nasional mereka.

Tahun baru nasional ini dirayakan pada bulan April. Tradisi ini melambangkan pemurnian spiritual dan untuk membersihkan nasib buruk dari tahun sebelumnya.

Masyarakat Thailand, merayakan Songkran dengan adat istiadat seperti orang yang lebih muda akan menyiramkan air ke tangan dan kaki orang yang lebih tua sebagai tanda penghormatan, kemudian ibadah ke kuil, dan kegiatan budaya.

Songkran juga biasanya dirayakan seperti festival air, di mana masyarakat lokal dan wisatawan dapat ikut berpartisipasi dalam perang air yang akan mengubah jalanan menjadi basah kuyup, sering kali menggunakan pistol air.

4. Hari Raya Diwali atau Deepawali (Tahun Baru Gujarati)

Diwali merupakan festival cahaya selama lima hari yang berpusat pada memulai sesuatu yang baru. Tanggal nya berubah setiap tahun tergantung pada kalender Hindu, biasanya jatuh antara pertengahan Oktober dan pertengahan November, berlangsung pada amavasya (bulan baru), malam tergelap dalam kalender Hindu.

Hari raya ini juga menjadi Tahun Baru Gujarat, dinamai dari salah satu provinsi di India bagian barat. Ada adat istiadat yang berbeda tergantung di mana itu dirayakan, dengan berbagai dewa yang disembah, tetapi tema cahaya berlanjut di seluruh acara.

Baca juga: H+1 Tahun Baru, lalin dari Puncak dan Cikampek ke Jabotabek meningkat

Diwali dirayakan dengan berdoa kepada Lakshmi (dewi kekayaan) dan dengan mendekorasi rumah mereka dengan jalan masuk dari pasir berwarna, pasta beras, dan bunga.

Selain itu, Hari Raya Diwali juga menandai dimulainya tahun keuangan bagi beberapa komunitas, dengan perayaan yang menekankan kemakmuran dan pembaruan, dikutip EconomicTimes.

5. Rosh Hashanah (Tahun Baru Ibrani)

Rosh Hashanah atau Tahun Baru Ibrani merupakan tahun baru yang dirayakan pada hari pertama dan kedua sebagai Tahun Baru Yahudi. Tahun baru ini diperingati pada tangga pertama bulan ketujuh dalam kalender Ibrani, yang disebut Tishrei atau Tisyri, yang biasa dirayakan pada sekitar awal September hingga awal Oktober.

Perayaan tahun baru ini biasanya dengan ditiup Shofar (terompet tanduk domba jantan) sebelum dan selama Rosh Hashanah, sebagai panggilan untuk menginspirasi pencarian jiwa dan pertumbuhan untuk tahun mendatang.

Dalam merayakan tahun baru ini biasanya diisi untuk introspeksi, doa, dan makanan pesta yang menampilkan makanan simbolis seperti biji delima, apel yang dicelupkan ke dalam madu.

Baca juga: Libur awal tahun, lebih dari 344 ribu kendaraan kembali ke Jabotabek

6. Nowruz (Tahun Baru Persia)

Nowruz (berarti “hari baru” dalam bahasa Persia) dimulai pada ekuinoks musim semi untuk merayakan kelahiran kembali alam. Tahun baru ini menandai bulan pertama kalender matahari Iran, yang jatuh sekitar tanggal 21 Maret setiap tahun pada kalender Gregorian.

Tahun baru ini juga dikenal sebagai Tahun Baru Iran atau Persia, hari ini dirayakan secara luas di negara-negara di seluruh Asia Tengah. Dalam merayakan tahun baru ini, terdapat tradisi seperti api unggun dilompati dan musik daerah dimainkan untuk menandai mengatasi kesedihan dan kegelapan, sementara rumah-rumah dibersihkan untuk membuka jalan bagi masa depan.

7. Tahun Baru Saka (Hari Raya Nyepi)

Hari Raya Nepi merupakan tahun baru berdasarkan kalender Saka yang dirayakan oleh umat Hindu, khususnya di Bali. Tahun baru ini diperingati di hari pertama paroterang (suklapaksa) bulan Kadasa/Caitra, yang jatuh di sekitar awal Maret–awal April. Tahun baru ini mengadopsi sistem yang digunakan, yakni lunisolar.

Perayaan Nyepi diisi dengan keheningan total, menghentikan segala aktivitas sebagai wujud refleksi dan pembersihan diri. Nyepi diawali dengan berbagai rangkaian ritual, seperti melasti untuk penyucian, dan di Bali biasanya diadakan pawai Ogoh-Ogoh yang melambangkan pengusiran energi negatif.

Baca juga: Euforia Tahun Baruan di Batavia PIK

Baca juga: Gunung Ciremai dipadati pendaki saat libur Natal-Tahun Baru

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

What do you think?

Written by Julliana Elora

Kuasa Hukum Raden Helmi Fansyuri  Layangkan Gugatan Baru Setelah  Tolak  Putusan NO dari PN Palembang

Profil Irene Sukandar atlet catur wanita dengan prestasi Internasional