Wako Pariaman Genius Umar bersama Menteri PMK Muhajir Efendi saat Rakor Penanggulangan Bencana di Jakarta.
Wali Kota Pariaman Genius Umar mengikuti Rapat Koordinasi Nasional penanggulangan bencana yang dibuka oleh Presiden RI Jokowi di Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh kepala daerah, kapolda, kapolres, dan BPBD.
Kepada Padang Ekspres, Genius Umar menjelaskan arahan Presiden RI Jokowi menyebut tentang kekhawatiran dunia saat ini adalah perubahan iklim.
Perubahan iklim ini akan menyebabkan banyak bencana lain. Karena itu siaga dan waspada menjadi kunci baik siaga bencana, tanggap darurat dan pasca bencana. Untuk meminimalisasi kerugian yang akan dialami masyarakat.
“Presiden mengingatkan kami kepala daerah untuk memperhatikan peringatan dini atau prabencana. Kemudian edukasi kepada masyarakat serta tata ruang dna konstruksi,” ujarnya, Kamis (2/3).
Izin bangunan yang akan dikeluarkan di daerah harus memperhatikan daerah yang rawan bencana gempa serta konstruksinya harus antigempa.
Pemko dan BPBD sebut Genius sebagai ujung tombak penanggulangan bencana. Hal ini dilakukan Identifikasi potensi bencana, menyiapkan pendanaan dan daerah harus memasukkan risiko bencana dalam rencana pembangunan dan rencana investasi.
“Dana bersama bencana itu sangat penting. Digunakan sebesar-besarnya kepada masyarakat kecil. Jangan sampai warga kehilangan banyak hal tetapi tidak dapat bantuan. Jangan hanya distock di posko dan menyederhanakan aturan dan digunakan telat sasaran,” ujarnya.
Mendagri sebut Genius mendukung langkah penguatan kebijakan ini di daerah dengan akan mengusulkan kepada Menteri Keuangan DAK penanggulangan bencana bagi daerah kapasitas fiskal rendah tapi rawan bencana.
“Kemudian Menteri Keuangan menjelaskan beberapa mekanisme keuangan yang dapat digunakan oleh pemerintah daerah. Salah satunya melalui asuransi bencana dan juga pengumpulan dana bersama yang nanti digunakan oleh daerah yang terkena bencana,” ujarnya.
Pemko Pariaman sebut Genius Umar akan langsung berkoordinasi dengan TNI- Polri untuk langkah bersama dan terpadu penanggulangan bencana.
Kemudian menyiapkan penganggaran untuk kesiapsiagaan bencana termasuk menyiapkan SDM ASN dan unsur lain serta masyarakat di RT, dusun, dan desa agar siaga bencana. (nia)