Presiden Joko Widodo beraktivitas biasa hari ini. Di saat massa Aksi 313 mulai berdatangan dan memenuhi Masjid Istiqlal, Jokowi bertemu dengan sejumlah orang di Kompleks Istana Kepresidenan pagi ini. Dimulai dari menerima kunjungan resmi Ketua Parlemen Bahrain Ahmed Ebrahim Rashed Almulla pukul 09.30 WIB di Istana Merdeka. Pertemuan hanya berlangsung 30 menit.
Dalam kesempatan itu, Ahmed meminta peningkatan kerja sama penanganan teroris. Namun, belum ada pembicaraan lebih lanjut dan mendetail mengenai hal ini. Setelah menerima Ketua Parlemen Bahrain, Jokowi memanggil sejumlah menteri seperti Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Terakhir, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga hadir di gerbang Istana Negara. Diduga keempat menteri ini akan membahas tarif angkutan online. Selain itu hadir juga Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar. Pertemuan diduga terkait Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pegunungan Kendeng, Rembang. Sebab, hari ini dijadwalkan Menteri Siti menyerahkan hasil kepada Jokowi. Pertemuan dengan menteri-menteri ini dilakukan secara tertutup dan bergantian.
Dilansir dari CNN Indonesia, kawasan Istana memang hampir steril dari kendaraan. Hanya kendaraan menteri dan pejabat yang dapat melintas di Jalan Veteran. Pagar berduri sudah disebar di jembatan yang menghubungkan Jalan Juanda dan Veteran. Diketahui, Istana menjadi target Aksi 313. Massa yang dimotori Forum Umat Islam ini akan bergerak dari Masjid Istiqlal menuju Istana usai salat Jumat. Mereka menuntut Presiden Jokowi segera memberhentikan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait penistaan agama.
Tak Tahu Penangkapan
Sementara itu, salah satu peserta Aksi 313 mengaku tidak tahu terkait penangkapan terhadap Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath oleh aparat kepolisian, Kamis malam (30/3) tadi.
“Tidak tahu, saya belum dengar itu,” kata Rosikin (38). Peserta aksi 313 asal Tangerang ini mengaku tidak peduli jika terjadi penangkapan terhadap pemimpinnya dan tetap akan melanjutkan aksi sesuai rencana semula. “Kalau benar ditangkap saya tidak peduli, tidak mau berhenti lakukan aksi, kita berjuang,” kata Rosikin.
LOGIN untuk mengomentari.
