in

Ratu Pertahankan Kemitraan UE

Politik Inggris | Pelaksanaan Brexit pada 31 Oktober Jadi Prioritas Pemerintah Inggris

Ratu Inggris, Elizabeth II, saat berpidato dihadapan anggota parlemen menegaskan bahwa pelaksanaan Brexit pada 31 Oktober jadi prioritas pemerintahan Inggris saat ini dan juga mempertahankan kemitraan baru dengan UE pasca-Brexit.

LONDON – Perdana Men­teri Inggris, Boris Johnson, pa­da Senin (14/10), menetapkan prioritas pemerintahnya pa­da sebuah upacara parlement­er yang dihadiri oleh Ratu Eliz­abeth II, dengan rencana kelu­arnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit) jadi agenda utamanya.

Karena batas waktu yang hampir habis untuk kesepa­katan perceraian sebelum pa­ra pemimpin Uni Eropa (UE) menggelar KTTpada akhir pe­kan ini, beberapa proposal tampaknya akan segera diber­lakukan di antaranya dipredik­si soal pemilihan umum yang dipercepat.

Saat berpidato di hadapan anggota parlemen, Ratu Eliza­beth II mengumumkan daftar 26 rancangan undang-undang baru (RUU) mulai dari pene­rapan kesepakatan Brexit yang belum diselesaikan hingga RUU pidana dan lingkungan.

“Prioritas utama pemerin­tah saya yaitu mengamankan kepergian Inggris dari UE pada 31 Oktober,” kata ratu Inggris yang berusia 93 tahun itu. “Pe­merintah saya pun bermaksud untuk mempertahankan ke­mitraan baru dengan UE, yang didasarkan pada perdagang­an bebas dan kerja sama yang bersahabat,” Imbuh Ratu Eliz­abeth.

Rancangan kebijakan yang diuraikan termasuk rencana untuk RUU Penarikan Diri Ing­gris dari UE agar diterapkan dalam kesepakatan aturan hu­kum Inggris yang saat ini ma­sih diintensifkan negosiasinya oleh PM Johnson dengan Brus­sels, sebelum batas waktu ak­hir yang dijadwalkan pada ak­hir bulan ini.

PM Johnson telah berulang kali mengatakan Brexit harus terjadi bulan ini. Tetapi, jika ia gagal mendapatkan kesepakat­an dengan UE saat KTTpada Ka­mis (17/10) dan Jumat (18/10), maka Johnson harus meminta Brussels untuk menunda Brexit di bawah undang-undang yang dimaksudkan untuk mencegah terjadinya potensi menyebab­kan kekacauan.

Pekan Terakhir

Pada bagian lain dilaporkan bahwa pekan ini merupakan yang terakhir bagi Inggris dan UE untuk menentukan apa­kah keduannya bisa melolos­kan kesepakatan Brexit atau ti­dak. Sejauh ini, keduanya ma­sih berupaya untuk membuat syarat-syarat pemisahan yang bersahabat jika Brexit akhirnya terlaksana.

“Masih banyak pekerjaan yang harus dituntaskan,” kata negosiator UE, Michael Barni­er, pada Minggu (13/10).

Masa jabatan PM Johnson pun jadi pertaruhan karena ji­ka ia gagal melaksanakan Brex­it pada 31 Oktober mendatang, ia diperkirakan akan disingkir­kan. Oleh karena itu, nasib PM Johnson pun saat ini tergan­tung dari hasil pertemuan ter­tutup UE di Brussels yang dige­lar awal pekan ini.

Untuk mengantisipasi jika Brexit terlaksana pada pengu­jung Oktober ini, Menteri Ke­uangan Inggris, Sajid Javid, pada Senin, mengatakan ke­menteriannya akan meng­umumkan rencana anggaran pasca-Brexit pada 6 November mendatang, atau sepekan sete­lah pelaksanaan Brexit. “Peng­umuman anggaran itu penting untuk menentukan perekono­mian Inggris di masa yang akan datang,”pungkas Menteri Javid. ang/AFP/I-1

What do you think?

Written by Julliana Elora

Penerbangan di SMB II Kembali Terganggu Akibat Kabut Asap

PDIP Serahkan Komposisi Kabinet pada Presiden