Palembang, BP–Ratusan driver taksi online dari berbagai paguyuban berkumpul dan menggelar aksi damai di ruas jalan menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Jumat (19/1).
Unjuk rasa digelar sebagai aksi solidaritas antar sesama driver, akibat pemukulan yang dialami driver taksi online atas nama Candra yang diduga dilakukan oleh sekelompok sopir taksi di bandara.
Ratusan mobil para pengemudi taksi dalam jaringan ini parkir di sepanjang jalan menuju bandara. Bahkan arus kendaraan sempat dibuat macet.
“Ini sebagai aksi solidaritas. Kami tidak terima ada rekan kami dipukuli. Padahal rekan kami ini mau menjemput keluarganya di bandara dan bukan memakai aplikasi,” ujar Rian, selaku Koordinator Aksi.
Dikatakan Rian, aksi pemukulan yang dialami rekannya bernama Chandra, terjadi Kamis (18/1) sekitar pukul 16.00. Candra saat itu menjemput keluarganya yang baru datang di Palembang melalui bandara.
“Lokasi kejadiannya di area parkir terminal kedatangan. Kami minta pelakunya ditangkap, karena yang dipukuli ini Candra dan istrinya. Orang yang memukul itu dari sopir taksi konvensional dan taksi gelap di bandara,” tegasnya.
Terkait pemukulan yang dialaminya, Candra mengaku sudah membuat laporan di Polsek Sukarami Palembang dan dirinya tak terima karena pemukulan juga dialaminya Eka, istrinya.
“Saat itu saya menjemput keluarga, lalu saya merekam video, karena ada taksi online ditangkap sekelompok sopir taksi. Kemudian orang itu merebut HP dan menarik saya keluar dari mobil,” ujar Candra.
Setelah ditarik keluar secara paksa, Candra dipaksa berada di tengah-tengah kelompk orang yang menangkap adanya driver taksi online. Kemudian Eka keluar mobil dan berusaha mengambil ponsel suaminya yang direbut.
“Istri saya mau ambil HP itu dan ditendang bagian dadanya. Lalu kepala saya juga dipukul. Saya tidak terima dan saya sudah laporkan ke Polsek Sukarami. Setahu saya yang memukul itu sopir taksi di bandara,” tuturnya.
Sementara itu Kanit Sabhara Polsek Sukarami Ipda Muslim yang ikut mediasi antara perwakilan driver dan korban pemukulan dengan perwakilan taksi bandara mengatakan, laporan kasus pemukulan yang dialami Candra sudah diterima.
“Tentunya kasus ini akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut, karena belum tahu siapa yang melakukannya. Tapi intinya area bandara aman-aman saja,” paparnya.
Dari pantauan di lapangan, aksi damai sempat berlangsung tegang, lantaran ada mobil taksi bandara yang melintasi dan diteriaki serta sempat ada yang dilempar botol air mineral.
Namun petugas Polsek Sukarami dan Polresta Palembang yang bersiaga dapat menenangkan kedua belah pihak dan aksi damai tetap berjalan tetap tertib dan aman.
Sejumlah perwakilan driver taksi online dipanggil pihak bandara untuk mediasi di Kantor Avsec SMB II Palembang bersama pihak Angkasa Pura II dan TNI AU Palembang serta Polsek Sukarami. Mediasi juga dihadiri Candra dan istrinya, Eka.
“Teman-teman dari taksi online mau menanyakan soal rekan mereka yang menjadi korban pemukulan. Semuanya sudah kita mediasi dan ada beberapa kesepakatan, ” ujar Letkol (Paskhas) Mores Bonte, Kadis Ops Lanud Palembang.
Kesepakatan yang sudah disetujui bersama, Mores Bonte mengatakan, pertama yakni angkutan taksi online dilarang masuk ke bandara dan menjemput penumpang dan untuk kasus pemukulan sudah ditangani pihak kepolisian.
“Jadi untuk kasus pemukulan itu, pihak kepolisian yang berwenang. Kapan angkutan online bisa beroperasi di bandara, tentunya setelah ada kesepakatan bersama. Pastinya kami dari TNI AU menegaskan bahwa area bandara aman-aman saja,” tandasnya. #idz