in

Rentetan Gempa di Mentawai: Pesan Agar Warga Pantai Barat Sumatera Waspada

Pj Bupati Mentawai Martinus Dahlan langsung mengarahkan warga untuk evakuasi ke perkampungan Tamairang, sekitar 3,5 Km dari Muara Sikabaluan. Martinus kebetulan di Siberut menghadiri pernikahan keponakannya.

Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi beberapa kali gempa masuk kategori besar yang berpusat di Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pada Minggu pagi (11/9/2022) kembali terjadi. Bahkan guncangannya terasa hingga Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan, daerah di pantai barat Sumatera.

Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,2. Episenternya terletak pada koordinat 1,18° LS- 98,53° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 27 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona Megathrust Mentawai – Siberut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ungkap Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Daryono menyebutkan bahwa berdasarkan hasil monitoring muka laut Tide Gauge (BIG) di Sikabaluan tampak normal tidak ada anomali muka laut.

Lewat akun Twitter-nya @DaryonoBMKG, dia menyampaikan bahwa rentetan gempa kuat yang terjadi beberapa bulan terakhir di Siberut merupakan pesan bahwa kita harus mewaspadai zona gempa Mentawai-Siberut ini.

“Jika masyarakat pesisir Mentawai dan Pantai Barat Sumatera khususnya Sumatera Barat merasakan guncangan gempa kuat, maka segeralah menjauh dari pantai,” ingat Daryono.(esg)

Penanganan warga yang terluka akibat gempa di Mentawai, Minggu (11/9/2022) pagi.

What do you think?

Written by Julliana Elora

IPHI Sukses Gelar Turnamen Golf, Ismet: Silaturahmi & Ikhtiar Himpun Dana

Rezka Perjuangkan Aspirasi Pemekaran Sepuluh Nagari di Agam