elemen yang selalu ada di waktu hidup saya dari umur 19 tahun
Jakarta (ANTARA) – Pada 24 Juni 2022, grup musik asal Bandung Kahitna merayakan ulang tahun ke-36. Band beranggotakan Yovie Widianto (keyboard), Bambang Purwono (keyboard), Hedi Yunus, Carlo Saba dan Mario Ginanjar yang menjadi vokalis, Dody Isnaini sebagai pemain bass, Andrie Bayuadjie (gitar), Budiana Nugraha (drum) dan Harry Sudirman (perkusi) ini melewati tiga dekade nyaris tanpa gonta-ganti personel.
Hampir semuanya sudah bergabung sejak awal, kecuali Mario yang menggantikan posisi Ronni Waluya yang keluar pada 1995. Kejadian itu pun bukan disebabkan konflik dalam band, melainkan isu seputar kontrak yang membuat Ronni terlanjur rekaman dengan label lain ketika lagu Kahitna meledak di pasaran.
“Tapi persahabatan kami tetap baik,” kata Yovie dalam konferensi pers “Tabungan BRI BritAma Presents 36 Tahun Anniversary KAHITNA Special Concert” di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kahitna ajak penonton arungi cerita cinta di Java Jazz 2022
Baca juga: Rayakan ultah ke-34, Kahitna gelar festival musik seminggu penuh
Kisah Kahitna yang masih bertahan hingga usia ke-36, menurut Yovie, merupakan sebuah anugerah dari Tuhan untuk mereka. Hubungan yang solid juga tercipta tak hanya berkat para anggota band, melainkan juga manajer, manajemen hingga penggemar yang mencurahkan cinta untuk mereka. Lagu-lagu cinta yang menjadi ciri khas dari Kahitna tercipta karena mereka hidup di tengah cinta banyak orang.
“Mungkin ada band yang panjang usianya di Indonesia tapi kami beruntung karena band kami tidak berubah, kedekatan tidak hanya dalam kontrak, tapi dekat satu sama lain sehingga masalah pribadi apa pun bisa dikatakan saling bantu dan dukung satu sama lain,” papar Yovie.
Setelah melewati babak perjuangan mulai dari mengumpulkan uang untuk bisa rekaman dan menghadapi berbagai penolakan, kini Kahitna menjadi band yang lagu-lagunya abadi. Hits yang dipopulerkan di awal 90-an seperti “Cantik” dan “Cerita Cinta” masih dikenal sampai sekarang, dinyanyikan juga oleh generasi remaja masa kini.
“Sampai akhirnya lagu kami dinikmati pendengar yang lebih tua, pendengar yang sebaya, yang di bawah kami 20 tahun bahkan generasi Arsy (putra Yovie) dan Tiara (Andini, runner up Indonesian Idol) dan sebagainya menjadi penerus kami dengan semangat yang sama,” ujar Yovie.
Musisi yang tahun ini menginjak usia 53 tahun itu tak habis pikir, saat menggelar pertunjukan, dia masih melihat banyak penonton dari kalangan remaja yang fasih menyanyikan lagu-lagu lawas Kahitna.
“Ini hadiah Tuhan untuk kami,” lanjut penerima Lifetime Achievement Award dari Indonesian Choice Awards tahun 2016.
Baca juga: Kahitna, artis pertama yang akan tampil di “Drive-In Konser”
Baca juga: Dulu, Kahitna sempat kaget diajak main di Soundrenaline
Berbagai prestasi sudah disabet oleh Kahitna, tapi yang berkesan untuk mereka adalah bukti kesetiaan penggemar yang selalu membuat tiket pertunjukan mereka ludes terjual. Dukungan itu menciptakan energi bagi Kahitna yang berusaha konsisten dalam menciptakan musik yang bisa menghibur.
“Kami senangnya makanan bisa beda, bahasa kadang berbeda, kadang pilihan presiden berbeda, tapi lagu cintanya tetap Kahitna. Jadi kami tak punya batas berteman dengan siapa pun karena kami tahu kami hadir dengan cinta, untuk menginspirasi, memberi semangat, bahwa dengan kekuatan cinta bisa jadi kekuatan ekonomi kreatif yang besar di Indonesia.”
Para personel Kahitna yang lain mendeskripsikan apa arti band untuk mereka.
Vokalis Hedi Yunus menyebut Kahitna adalah keluarga keduanya, tempatnya menghabiskan lebih dari setengah hidupnya. Bahkan dia lebih sering melakukan aktivitas bersama Kahitna dibandingkan keluarga.
Di sisi lain, Carlo menyebutkan Kahitna sebagai persaudaraan yang solid di mana setiap anggota sudah sangat mengenal karakter satu sama lain. Dia bersyukur punya pemimpin bijaksana yang memberikan setiap anggota kebebasan untuk melebarkan sayap, mengeksplorasi sisi lain dalam bermusik, bebas untuk bersolo karier. Namun, selalu ada keajaiban ketika mereka semua kembali bermusik bersama. Menurut Carlo, ada chemistry istimewa yang memberikan warna-warna indah dalam karya Kahitna, membuat band ini bisa tetap dicintai.
Mario menambahkan, Kahitna identik dengan kata “sederhana” di matanya karena yang mereka lakukan sesederhana ingin menyebarkan cinta lewat musik dan menghibur para pendengar.
Budiana Nugraha, sang penggebuk drum, mengungkapkan dahulu dia tak bercita-cita merintis karier di dunia musik. Jebolan elektro itu sempat bekerja di perusahaan pada 90-an, namun beralih ke dunia musik setelah diyakinkan oleh Hedi Yunus.
“Saya ingat ada kalimat dari Hedi Yunus, ‘Kalau Budi serius di musik, bisa cari duit di Kahitna’,” tiru Budi.
Sementara itu, Andrie Bayuadjie sang gitaris mengatakan Kahitna adalah manifestasi impiannya menjadi musisi sejak kecil.
“Kahitna sudah menjadi salah satu elemen yang selalu ada di waktu hidup saya dari umur 19 tahun, sudah kayak habit, waktu untuk Kahitna selalu ada,” tutup Andrie.
Kahitna merayakan 36 tahun berkarya dengan menggelar konser “Tabungan BRI BritAma Presents 36 Tahun Anniversary KAHITNA Special Concert” di JIEXPO – Convention Centre & Theatre pada 6 Agustus 2022. Mereka akan tampil dua kali dalam sehari, pertunjukan pertama diadakan pukul 15.00 WIB dan pertunjukan kedua pukul 20.00 WIB.
Pada awal pandemi tahun 2020, Kahitna menjadi penampil pertama dalam “Drive-In Konser”, konsep menonton konser dari mobil pertama di Indonesia. Konser berkonsep unik ini juga adalah momen perayaan 34 tahun Kahitna berkarya di industri musik Indonesia.
Baca juga: Kahitna gelar konser pekan depan, dua pertunjukan beda tema
Baca juga: Konser “36 Tahun Kahitna” dihelat 6 Agustus 2022
Baca juga: Musisi lintas generasi bincang musik di “Tribute to”
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2022