JAKARTA – Pemerintah Indonesia mengumumkan pencalonannya kembali sebagai anggota Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (ECOSOC) periode 2021-2023. Pengumuman itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat membacakan Pernyataan Pers Tahunan Menteri (PPTM) 2020 di Jakarta, Rabu (8/1).
“Pada 2020, Indonesia akan mencalonkan diri sebagai anggota ECOSOC 2021-2023. Indonesia mengharapkan dukungan atas pencalonan tersebut,” kata Menlu Retno kepada tamu undangan yang di antaranya terdiri atas para duta besar RI, duta besar negara sahabat, dan perwakilan asing lainnya.
Jika terpilih, Indonesia akan menjabat sebagai anggota ECOSOC untuk ke-12 kalinya. Sebelumnya Indonesia pernah terpilih sebagai anggota ECOSOC untuk periode 1956-1958; 1969-1971; 1974-1975; 1979-1981; 1984-1986; 1989-1991; 1994-1996; 1999-2001; 2004-2006; 2007-2009; dan 2012-2014.
Dalam periode tersebut, Indonesia dua kali menempati posisi sebagai Presiden ECOSOC pada 1970 dan 2000, serta tiga kali sebagai Wakil Presiden Dewan Ekonomi dan Sosial PBB pada 1969, 1999, dan 2012.
Untuk pencalonan tahun ini, Indonesia akan bersaing dengan Jepang dan Kepulauan Solomon untuk menjadi perwakilan dari wilayah Asia Pasifik. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan setidaknya 2/3 suara dari anggota Majelis Umum PBB. Ant/ils