Palembang (ANTARA) – Ribuan massa yang terdiri dari anggota Konfederasi Serikat Buruh Indonesi (KBSI) dan mahasiswa dari berbagai universitas negeri dan swasta di Palembang bersatu mendatangi kantor DPRD Sumsel untuk melakukan demo menolak kenaikkan harga BBM di kantor DPRD Sumsel, Kamis.
Massa tersebut dikawal ketat oleh anggota kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi demo yang berkumpul di simpang lima sebelum mereka menuju kantor DPRD Sumsel.
Saat menuju ke kantor DPRD massa membawa sejumlah spanduk yang bertulisan menolak kenaikkan harga BBM sambil menyuarakan bahwa mereka menentang kebijakan pemerintah saat ini.
“Di sini kami datang untuk menyampaikan amanat dan keresahan masyarakat. Dengan tegas masyarakat Sumsel menolak dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut,” kata salah satu orator.
Baca juga: Aparat perketat pengamaman unjuk di Palembang
Setibanya mereka di depan gedung DPRD, massa menundukkan kepala sejenak dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah nyanyian selaesai mereka pun langsung melakukan orasi
Mereka keberatan dengan adanya kenaikan harga BBM karena dampaknya dirasakan semua pihak.
“Apakah kenaikan BBM hanya dirasakan mahasiswa dan buruh saja, tentunya tidak, sebab kenaikkan harga BBM ini dirasakan semua pihak,” ungkap mahasiswa yang melakukan orasi.
Lokasi demo ini telah terpasang kawat berduri untuk mencegah massa demonstran melakukan kericuhan saat sedang melakukan demo tesebut
Wakapolrestabes Palembang AKBP Andes Purwanti mengungkap ada sekitar 2.000 orang personel gabungan yang diturunkan untuk pengamanan demo yang dilakukan pada hari ini.
“Hari ini kami melaksanakan pengamanan aksi demo untuk menciptakan situasi kondusif selama aksi unjuk rasa berlangsung,” ujar Purwanti.
Baca juga: Polisi amankan Ketua Umum HMI Cabang Palembang saat unjuk rasa