in

Ricuh Sengketa Lahan di Pasbar, 12 Orang Luka! Dua Kelompok Saling Lapor

MAKAN KORBAN:
Bentrok sengketa lahan
Kelompok Tani Bali
Group dengan
masyarakat dari Suku
Chaniago Kampung
Garuntang, Nagari Aie
Gadang, Kecamatan
Pasaman, Sabtu (18/6)
memakan sejumlah
korban. Kini kedua pihak saling lapor.(IST)

Bentrok sengketa lahan terjadi antara Kelompok Tani Bali Group dengan masyarakat dari Suku Chaniago Kampung Garuntang, Nagari Aiegadang, Kecamatan Pasaman, Sabtu (18/6).

Pascabentrok, kini situasi sudah mulai kondusif. Kedua belah pihak saat ini sudah membuat laporan ke polres setempat, guna proses hukum lebih lanjut.

“Iya, benar sempat terjadi bentrok antara masyarakat adat dari Suku Chaniago Kampung Garuntang dengan kelompok Tani Bali Group. Dari masyarakat adat korbannya ada 12 orang. Rinciannya 8 perempuan dan 4 laki-laki. Mereka sempat dibawa ke rumah sakit Ibnu Sina Simpang Empat. Setelah pemeriksaan medis mereka sudah bisa kembali ke rumah. Sedangkan dari pihak kelompok tani ada juga korban tapi tidak tau berapa korbannya,” kata Penasihat Hukum masyarakat adat dari Suku Chaniago Kampung Garuntang Cani kepada Padang Ekspres, di Simpang Empat, Minggu (19/6) malam kemarin.

Menurutnya, sebelumnya konflik lahan ini sempat berujung bentrok fisik Sabtu (18/6). Peristiwa itu terjadi saat masyarakat Suku Chaniago dari Kampung Garuntang pada bulan September 2021 lalu mengklaim lahan di Jorong Batang Lingkin, Nagari Aiegadang dengan luas 400 hektare sebagai tanah ulayat.

Sementara dari kelompok tani mengaku bahwa mereka telah mengelola lahan tersebut puluhan tahun lamanya dengan dasar sertifikat hak milik (SHM) atas nama mereka masing-masing.

“Akibat peristiwa itu masing-masing pihak sudah membuat laporan polisi ke Polres Pasbar. Proses hukumnya saat ini sedang berjalan,” kata Cani.

Terkait adanya mushala yang terbakar belum dibuat laporan resminya, karena pelakunya belum diketahui. Namun, pihaknya berharap agar proses hukum peristiwa ini diusut tuntas oleh pihak penegak hukum agar gejolak sosial tidak terjadi lagi di tengah masyarakat adat.

Kapolres Pasbar AKBP M Aries Purwanto membenarkan peristiwa bentrok antara ke dua belah pihak. Mereka sudah membuat laporan polisi ke Polres Pasbar. Petani dari Kelompok Tani Bali Group melaporkan adanya dugaan tindak pidana pengancaman.

“Laporan dari masing-masing pihak sedang diproses perkaranya saat ini masih tahap penyelidikan dan penyidikan yang mana masih ditangani oleh Satreskrim. Sejumlah dokumen atau bukti surat dari BPN Pasbar sedang kami tunggu. Karena dari hasil pengecekan koordinat lokasi itu masuk dalam gambar situasi hak milik,” katanya.

Guna tidak terjadi gejolak sosial, puluhan anggota Polres Pasbar berjaga di lokasi untuk mengamankan jangan sampai terjadi keributan kembali dan telah disarankan kedua belah pihak untuk meninggalkan lokasi tersebut. “Situasi saat ini sudah kondusif dan masing-masing pihak telah meninggalkan lokasi,” tegasnya. (roy)

What do you think?

Written by Julliana Elora

AIBR Hub for Indonesia Selenggarakan Ketahanan UMKM Pariwisata Sumbar

Terminal Bayangan Padanglua, Pengurus Angkat Tangan, Petugas tak Bergerak