Wali Kota Bandung Ridwan Kamil turut berbelasungkawa atas meninggalnya Ricko Andrean (22) yang menjadi korban pengeroyokan oleh oknum bobotoh pada laga Persib vs Persija, Sabtu (22/7/2017) lalu. Melalui akun instagramnya @ridwankamil, orang nomor satu di Bandung itu mengungkapkan kesedihannya dan menyayangkan peristiwa yang terjadi.
Dalam akun Instagramnya seperti dilansir dari detik.com (27/7/2017), ia mengatakan, “Selamat jalan wargaku tersayang Ricko Andrean. Semoga engkau diterima iman islamnya, dilapangkan kuburnya dan diampuni segala dosanya. Amin.”
Walikota Bandung yang kerap dipanggil Kang Emil itu berharap meninggalnya Ricko menjadi pelajaran berharga bagi para suporter sepakbola agar tidak mengulangi kembali peristiwa pengeroyokan.
“Semoga kepergianmu adalah yang terakhir dan menjadi titik balik damainya antar suporter sepak bola Indonesia. Mungkin lebih baik tidak ada sepak bola jika ternyata harus menghilangkan nyawa-nyawa manusia. Karena membunuh satu manusia sama dengan membunuh seluruh kemanusiaan. ‘dan apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pwetanggungjawaban)? ‘ QS Al Qiyamah 36,” tulisnya dalam akun instagramnya.
Sebelumnya pada Senin (24/7) lalu Emil sempat menjenguk Ricko di RS Santo Yusup kemudian momen itu diunggahnya ke dalam akun instagramnya. Emil menuliskan pesan kepada pelaku yang menyiksa Ricko agar datang untuk meminta maaf kepada Ricko.
“Kalau nonton bola biasa saja. Nyawa orang tidak bisa balik lagi. Ini harus jadi pelajaran untuk ke depan,” ujar Kang Emil kepada awak media di Pendopo Kota Bandung, Kamis, seperti yang dikutip dari jawapos.com (27/7/2017).
Sebagai bobotoh dan wali kota, Emil mengaku dirinya turut berduka serta menyesalkan fanatisme yang berlebihan dari oknum bobotoh yang tindakannya membuat orang lain kehilangan nyawa. “Fanatik boleh tapi jangan ada kekerasan, karena itu tidak dibenarkan dan harus menjadi pelajaran bersama. Harusnya, bola itu sebagai pemersatu dan perdamaian,” tandasnya.
Menurut Kang Emil, kasus tersebut seharusnya tidak terjadi jika para bobotoh bisa benar-benar bersikap sportif dan dewasa dalam memberi dukungan kepada tim kesayangannya. Dia memberikan contoh pembanding yakni rivalitas suporter Real Madrid dan Barcelona. Meskipun dalam setiap pertandingan antara kedua klub top Spanyol itu berlangsung begitu panas dan penuh sorakan, namun penonton antarklub tersebut tetap bisa menjaga keamanan masing-masing dan bersikap dewasa, sehingga situasi tak pernah berubah menjadi rusuh dan menimbulkan bentrokan fisik yang dapat memakan korban jiwa.
“Mudah-mudahan ini menjadi yang terakhir dan menjadi titik balik perdamaian antar suporter Bobotoh dan Jakmania. Rivalitas boleh, kriminalitas jangan. Belajarlah dari el clasico Spanyol. Berpuluh tahun rival, tapi tiap pertandingan dua suporter bisa berdampingan dalam satu stadion. Dan tidak ada kerusuhan-kerusuhan. Mudah-mudahan Bobotoh dan suporter lain bisa dewasa,” ucap Kang Emil seperti dikutip dari laman kompas.com (28/7/2017).
Kang Emil juga turut memberikan komentar pedasnya terhadap terduga pelaku yang telah secara tak bertanggung jawab mengeroyok Ricko hingga tewas. Ia berharap pelaku bisa segera ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Sudah saya laporkan juga ke kepolisian karena ada video-video dan posting-posting yang mengarah ke pelakunya. Mudah-mudahan semuanya bisa ditangkap secepatnya oleh kepolisian,” kata Emil, sapaan akrabnya, di Balaikota Bandung, Jalan Wastukancana, Jumat (28/7/2017) seperti dilansir dari kompas.com.
kamu juga bisa menulis karyamu di vebma,dibaca jutaan pengunjung,dan bisa menghasilkan juta rupiah setiap bulannya,