Kebutuhan 74 Kantong, Tersedia 30 Kantong
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muaralabuh, Solok Selatan (Solsel) mengalami krisis stok darah. Saat ini, ketersediaan stok darah tinggal 30 kantong dari rata-rata kebutuhan 74 kantong darah per bulannya.
Staf Unit Transfusi Darah RSUD Muaralabuh, Mulyadi mengaku, dari 30 kantong darah yang tersedia di bagian unit transfusi darah, itu sudah atas nama pasien yang saat ini dirawat. “Artinya, darah yang ada sekarang sudah ada pemiliknya, yang telah dipesan sendiri oleh dokternya,” katanya.
Menurut Mulyadi, kebutuhan rutin untuk pasien akan darah adalah pasien ibu melahirkan dan pasien yang mempunyai jenis penyakit animea. Setidaknya, untuk ibu melahirkan secara cesar, minimal kebutuhan darah dua kantong.
“Sementara, untuk pasien animea tergantung kondisi kesehatannya. Apabila ada pasien yang butuh darah dalam kondisi urgen atau mendesak, sedangkan stok darah tidak ada, maka terpaksa pihak keluarga mencarikan pendonor,” tukasnya.
Rincian 30 kantong darah yang masih tersedia itu adalah golongan darah O sebanyak 9 kantong, golongan A ada 5 kantong, golongan AB 1 kantong, serta golongan darah B sebanyak 15 kantong.
Direktur RSUD Muaralabuh, Medri Idaman menyebutkan, dalam sebulan, kebutuhan rata-rata darah sekitar 74 kantong dan itu tidak terpenuhi. Dalam satu bulan, RSUD rata-rata hanya mendapatkan stok darah sekitar 50 kantong atau minus 24 kantong.
Kekurangan stok tersebut dikarenakan jumlah pendonor yang sedikit. Selain itu, masih kurangnya sosialisasi dari petugas kesehatan dan pihak terkait dalam menumbuhkan minat masyarakat supaya mau mendonorkan darahnya.
Padahal, perilaku tersebut (donor darah, red) juga bermanfaat bagi kesehatan pendonor. “Kemungkinan, sebagian masyarakat masih belum memahami manfaat donor darah bagi kesehatan,” ujarnya.
Dijelaskannya, donor darah jika dilakukan secara rutin, maka sel-sel darah baru akan mengalir menggantikan. Kemudian, kondisi kesehatan pendonor juga terpantau karena sebelumnya akan dilakukan cek kesehatan dulu oleh petugas.
“Ke depan, akan dilakukan upaya lebih inten dan berkelanjutan kepada masyarakat, organisasi masyarakat, sekolah dan lingkup pemerintah untuk memberikan sosialisasi pentingnya donor darah,” katanya.
Terpisah, Wakil Ketua PMI Solsel, Oriza mengatakan, dalam menumbuh kembangkan minat masyarakat, pihaknya selalu melakukan sosialisasi dan menggelar kegiatan donor darah.
“Dalam momen hari besar, kami selalu fasilitasi kegiatan donor darah bagi masyarakat maupun lingkup pemerintah. Kemudian, kami juga lakukan sosialisasi ke tingkat sekolah, supaya generasi muda mengetahui manfaat donor darah,” tukasnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.