in

Sapwaturrahman berencana boyong keluarga ke Lombok usai PON Papua

Mimika (ANTARA) – Atlet atletik Saptawaturrahman berencana memboyong keluarganya ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), usai pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.

“Mau balik. Karena saya keluarga di Tangerang. Kebetulan, baru punya ‘baby’, baru satu bulan. Saya mau boyong ke rumah saya di Lombok. Mau pindah ke Lombok,” kata Sapwa, di Mimika, Papua, Kamis.

Hal tersebut disampaikannya usai penyerahan medali nomor lompat jangkit PON Papua di Mimika Sport Complex.

Setelah PON Papua, Sapwa mengaku sudah tidak ada event kejuaraan lagi pada tahun ini sehingga menjadi waktu baginya untuk rehat sejenak.

Baca juga: Sapwaturrahman masih berjaya di lompat jangkit PON Papua

“Tahun ini liburan, kembali rehat. Tahun depan bakal banyak program-program besar,” kata atlet kelahiran 13 Mei 1993 itu.

Namun, Sapwa belum mau menjelaskan program besar yang dimaksudkannya pada tahun depan.

“Target jelas, akan mengikuti program, tentunya ada program besar untuk tahun depan. Tapi, belum bisa saya sebutin,” ujarnya.

Karena itulah, Sapwa masih mempertahankan rumahnya di Tangerang meski keluarganya diboyong ke kampung halaman.

“(Rumah) Tangerang enggak dijual. Kan balik lagi saya di Jakarta nanti,” Sapwa terkekeh.

Baca juga: Maria Londa berharap banyak rekor pecah di PON Papua
Baca juga: Maria Londa belum terkalahkan di lompat jangkit PON Papua

Sapwa merupakan peraih dua medali emas pada PON Papua, yakni pada nomor lompat jauh dan lompat jangkit putra.

Di nomor lompat jauh, Sapwa mencatatkan lompatan sejauh 7.58 meter, sementara di nomor lompat jangkit mencatatkan lompatan sejauh 15,48 meter.

Pertandingan PON XX Papua cabang olahraga atletik berlangsung mulai 5 hingga 14 Oktober 2021 di GOR Mimika Sport Complex dan Kompleks Freeport Kuala Kencana.

Terdapat 23 nomor perlombaan putra dan putri yang dipertandingkan untuk memperebutkan 46 medali emas, 46 medali perak, dan 46 medali perunggu.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA 2021

What do you think?

Written by Julliana Elora

Triyaningsih sebut persiapannya hadapi PON Papua kurang maksimal

121 desa di Bengkulu Tengah rawan bencana alam