Komitmen Lestarikan Seni dan Budaya
Hari ini (1/3), satu dekade (10 tahun, red) Padang TV mewarnai Sumbar. Komitmen untuk menjadi TV lokal peduli akan pelestarian seni dan budaya terus diwujudkan. Di samping itu, Padang TV bertekad menjadi televisi mainstream yang bisa menjadi penggerak masyarakat Sumbar membangun daerah.
Komitmen ini diwujudkan lewat program yang 90 persen merupakan produksi lokal. Seperti, program Sumarak Kampuang, Kaliliang Kampuang dan lainnya. Begitu juga program edukasi, terutama dalam pendidikan. Contohnya, program Bintang Sains, Ekskul dan lainnya.
Hal ini disampaikan General Manager Padang TV Rita Gusveniza, di Gedung Graha Pena Padang, kemarin (28/2). Veni panggilan akrab Rita Gusvenia menyebutkan, fungsi Padang TV tak hanya sebagai kontrol sosial.
Namun, ikut menggerakkanmasyarakat untuk membangun Sumbar. Ini jelas sejalan dengan esensi otonomi daerah. Potensi lokal di setiap daerah digali dan disiarkan ke seluruh masyarakat Sumbar.
Program seni dan budaya, dikatakan Veni, salah satu program andalan. Konsistensi dalam menjalankan program ini terus diwujudkan. Berbagai kesenian dan budaya daerah di Sumbar ditampilkan. Dengan menyiarkan program ini, secara tak langsung membangkitkan keinginan masyarakat melaksanakan tradisi seni tersebut.
Dicontohkannya, lewat program Sumarak Kampuang, diekspos potensi daerah (kampung) tersebut. Pada kesempatan itu, juga ditampilkan seni dan budaya di daerah tersebut. Begitu juga Kaliliang Kampung. Konsep program ini digilir di setiap daerah, sehingga bisa memperkenalkan potensi daerah ini.
Di sisi lain, di tengah gencarnya pemberitaan hoax, Padang TV hadir dengan berita terpercaya di masyarakat. Dengan melakukan kanter isu dengan mencari kebenaran sebuah berita, penonton Padang TV mendapatkan hal berbeda.
“Prinsipnya, lakukan verifikasi sesuai dengan kode etik jurnaistik,” kata Veni didampingi Pemimpin Redaksi, Nashrian Bahzein. Akhirnya, masyarakat bisa merasakan Padang TV adalah milik mereka. “Tak lengkap rasanya jika belum menonton Padang TV,” imbuh Nashrian.
Program berita (news) juga terus dikembangkan. Program-program pemberitaan juga mendapatkan porsi lebih. Apalagi dengan berita lokal di masing-masing daerah di Sumbar.
Untuk pengembangan program, tambah dia, saat ini dua daerah tengah dilakukan coverage (jangkauan siaran). Yakni, Kota Sawahlunto dan Kabupaten Sijunjung. Diyakini dalam waktu dekat masyarakat kedua daerah itu bisa menikmati siaran yang berkualitas.
Untuk saat ini, selain di Padang, siaran Padang TV bisa disaksikan di Batusangkar, Kota Solok, Pessel, Kota Pariaman, Kota Padangpanjang, dan Kabupaten Padangpariaman. “Perluasan jaringan siar juga menjadi perhatian kita ke depannya. Targetnya, tentu se-Sumbar siaran Padang TV ini bisa dilihat,” katanya.
Guna menyemarakan HUT ke-10 Padang TV, hari ini (1/3), Padang TV menggelar Sumarak Islam di Masjid Nurul Iman Padang. Kegiatan ini dimulai dengan penampilan nasyid dari sejumlah siswa SMA. Setelah itu, dilakukan Shalat Ashar berjamaah. Dan, ditutup dengan tausiyah dari sejumlah ustad.
Dalam kesempatan itu, juga diundang sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta unsur Forkopimda.
“Kita akan melakukan salawat bersama. Konsepnya lebih religi dan kita jadikan refleksi keberadaan Padang TV di masyarakat,” katanya. Pada cara tersebut, juga ada penampilan grup Haflah Quran Mardhatillah pimpinan Zainal Taher. (*)
LOGIN untuk mengomentari.