in

Satu Tahun Heri Amalindo, PALI Semakin Terdepan

SETELAH resmi menjadi kabupaten pada 22 April 2013, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) langsung memacu pembangunan infrastruktur untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain.

Genap satu tahun lalu bertepatan dengan tanggal 17 Februari 2016, Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin secara resmi melantik pasangan Ir H Heri Amalindo, MM dan Ferdian Andreas Lacony, Skom, MSi sebagai bupati dan wakil bupati PALI definitif pertama.

Kekayaan alam meliputi sumber energi minyak, gas dan kandungan batubara menjadi modal tersendiri. Belum lagi ditunjang keberadaan lapangan terbang eks-stanvac, sehingga sudah sewajarnya daerah ini menjadi primadona.

Maka tidaklah mengherankan bila Heri Amalindo dan Ferdian Andeas Lacony mengusung visi SERASI NIA. Sebuah ungkapan yang merupakan kepanjangan dari Sentra Ekonomi Rakyat, Agamis, Sejahtera, Inovatif, Nyaman, Indah dan Aman.

Pasangan ini berkeinginan membawa Kabupaten PALI menjadi sentra perekonomian rakyat, yang menonjol di Sumsel, dengan mengedepankan usaha kecil menengah di bidang pertanian, perkebunan, dan perdagangan sebagai ujung tombak pemacu pertumbuhan ekonomi.

Daerah yang memegang teguh keyakinan beragama sebagai landasan moral membangun bangsa dan tentunya membawa dampak kesejahteraan bagi seluruh warga.

Visi ini juga mengedepankan inovasi dalam menciptakan hal baru sehingga menginspirasi daerah lain dalam mengembangkan daerah.

Selain itu, dalam visi ini juga terkandung maksud menjadikan daerah yang nyaman dalam menjalankan roda pemerintahan yang demokratis dan sehat. Dan menciptakan rasa aman bagi seluruh warga dalam menjalankan usaha dan berkehidupan sosial.

Visi dan misi ini bukanlah pemanis bibir semata. Namun, membuktikan keseriusannya. Visi misi ini pun dituangkan dalam peraturan daerah nomor 5 tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten PALI Tahun 2016–2021.

Berlandaskan pada visi dan misi inilah, pasangan Heri Amalindo dan Ferdian Andreas Lacony sejak hari pertama pelantikan langsung memacu roda pemerintahan untuk terus bekerja mengejar ketertinggalan dari daerah lain.

Langkah ini membuahkan hasil manis. Belum genap tiga bulan kepemimpinannya, dua pejabat penting pemerintah pusat langsung didatangkan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said meninjau langsung potensi minyak dan gas yang dimiliki.

Hasilnya, potensi gas yang melimpah akan segera dialirkan ke rumah-rumah warga. Dalam tahap pertama, 5000 kepala keluarga akan menikmati jaringan gas di rumahnya masing-masing.

Kesungguhan untuk membangun kabupaten ini tentunya membutuhkan dana besar. Seluruh elemen pemerintahan pun digenjot untuk meningkatkan pendapatan daerah. Sebagai upaya untuk membiayai pembangunan infrastruktur. Kerja keras meningkatkan pendapatan daerah pun berhasil. Pendapatan meningkat sampai 24,59 persen dari tahun sebelumnya. Luar biasa !

Bahkan pada tahun 2017 ini, pendapatan daerah sudah mencapai Rp904 miliar. Peningkatan pendapatan inipun diimbangi kebijakan belanja APBD yang pro rakyat. Anggaran belanja lebih dioptimalkan untuk Belanja Langsung.

Wajar saja jika Bupati Heri Amalindo berani menjamin dalam tiga tahun kepemimpinannya, Kabupaten PALI akan bebas jalan rusak!

Selain jalan, pemeliharaan jembatan pun tidak luput dari sentuhan. Bila tahun 2015 sebanyak 21,87 persen berhasil meningkat menjadi 40,63 persen jembatan dalam kondisi baik pada tahun 2016 dan ditargetkan menjadi 56,25 persen pada tahun 2017.

Bahkan, Pemkab PALI juga bertekad menjadikan Kabupaten PALI menjadi kabupaten poros (sentral) di Sumsel.

Setelah berhasil membangun jalan-jalan dan jembatan menuju kabupaten tetangga, maka upaya yang dilakukan adalah peningkatan status jalan dari jalan kabupaten, provinsi atau jalan perusahaan menjadi jalan nasional, seperti simpang Belimbing menuju Simpang Lima Pendopo (30 Km), dusun Talang Akar menuju batas Kabupaten Musi Banyuasin (10 Km), Simpang raja menuju Musirawas (40 Km), Jembatan Payu Putat menuju Kota Prabumulih (40 Km), dusun Modong menuju Kabupaten Kabupaten Muaraenim (20 Km).

Untuk merealisasikan itu semua, pada tahun 2017 Pemkab PALI akan melakukan penyusunan DED. Peningkatan kualitas jalan penghubung berdampak langsung pada iklim investasi yang berkembang pesat di Bumi Serepat Serasan. Jalan yang mulus dan prospek cerah Kabupate PALI telah merangsang pertumbuhan di bidang usaha.

Terbukti setiap tahun pengurusan izin, baik izin baru maupun perpanjangan izin tercatat selalu meningkat.  Meski diakui, pertumbuhan ini selain diakibatkan iklim usaha yang kondusif, juga dipengaruhi prestasi BPMPTSP, yang aktif melakukan promosi dan faktor lain, seperti Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang sangat mempermudah proses perizinan. Kemudahan perizinan ditandai dengan perizinan berbasis online, di mana bila sebelumnya dilaksanakan lebih dari 14 hari dan sekarang kurang dari 14 hari izin terbit.

Pembangunan di bidang infrastruktur tentu tidaklah cukup. Pembangunan mental dan karakter anak bangsa tidak kalah pentingnya. Sektor pendidikan, misalnya.

Di Kabupaten PALI, sektor pendidikan menjadi perhatian serius pemerintah. Pembangunan unit sekolah baru diupayakan untuk membuka kesempatan seluas-luasnya untuk mengenyam pendidikan yang layak.

Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat bersekolah, salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemkab PALI adalah dengan membangun Unit Sekolah Baru (USB) baik tingkat SD, SMP dan SMA, pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas.

Selain memberikan fasilitas bangunan fisik yang layak, Pembangunan mental atau karakter anak tak luput dari perhatian Pemkab PALI. Salah satunya, Pemkab PALI gencar melakukan kampanye perang terhadap narkoba sejak dini.

Guna meningkatkan prestasi para pelajar, pemerintah tidak segan-segan memberikan kepada pelajar dan pemuda berprestasi.

Pemberian beasiswa bagi pelajar berprestasi, pemberangkatan umroh gratis bahkan pemberangkatan study tour ke luar negeri menjadi sebuah rutinitas tahunan bagi pelajar dan pemuda guna merangsang anak bangsa untuk memacu prestasi mereka.

Selain pendidikan, kesehatan menjadi bidang utama dalam pelayanan kepada masyarakat. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan itu di tahun 2016, selain peningkatan kualitas pelayanan juga melalui pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana kesehatan, antara lain rehabilitasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Talang Ubi, Rehabilitasi Puskesmas (Puskesmas Air Itam, Abab, Sungai Baung, Simpang babat), pembangunan gudang farmasi.

Selain itu, pembangunan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat adalah bantuan pembangunan jamban keluarga untuk meningkatkan pola hidup sehat, di mana saat ini terdapat 8.198 Rumah Tangga yang belum memiliki jamban.

Kebutuhan pelayanan bidang kesehatan tidak terlepas juga dari pembangunan sektor pertanian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan.

Heri Amalindo dalam berbagai kesempatan bertatap muka dengan petani selalu menekankan untuk mengembalikan kejayaan PALI sebagai lumbung padi. Daerah perairan di Kecamatan Tanah Abang, Abab dan Penukal Utara didorong untuk menjadi daerah penghasil padi. Salah satu upayanya dengan memperluas area tanam melalui program.

Percetakan sawah baru, misalnya pada tahun 2016 seluas 1.030 Ha lahan dicetak menjadi sawah baru dan di tahun 2017 ditargetkan 1.000 Ha sawah baru akan dicetak.

Setelah memberikan perhatian besar dalam peningkatan pertumbuhan perekonomian daerah, tentu saja akan berdampak pada tingkat kesejahteraan warga.

Usaha yang terus tumbuh berkembang, membuat tingkat pengangguran dapat ditekan menjadi lebih rendah.

Sebagaimana rilis BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten PALI pada 2016 mencapai 0,94 persen. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 sebesar  2,70 persen (turun sebesar 1,76 persen).

Persentase penduduk miskin di Kabupaten PALI turun menjadi 13,54 persen pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 sebesar 14,88 persen.

Pemberdayaan masyarakat menjadi sorotan utama di kabupaten ini. Khususnya dibidang pemberdayaan perempuan.

Melalui Tim Penggerak PKK yang dimotori ibu Hj Sri Kustina Heri Amalindo, TP-PKK kabupaten PALI ternyata berhasil menorehkan prestasi di tingkat nasional.

Salah satu TP-PKK yang paling aktif di Indonesia adalah TP-PKK Kabupaten PALI. Betapa tidak, TP-PKK dibawah pimpinan Hj Sri Kustina Heri Amalindo ini sudah pernah menorehkan prestasi di level nasional. Pada tahun 2016, setelah berhasil meraih yang terbaik di Pulau Suatera, akhirnya berhasil meraih peringkat 4 Nasional Lomba Halaman Teratur Indah dan Nyaman atau disingkat HATINYA PKK.

Prestasi ini bukan barang aneh bagi kelompok pemberdayaan perempuan ini. Berbagai kegiatan yang bersentuhan langsung dengan perempuan digelar sampai ke tingkat pedesaan. Mulai dari memberdayakan pekarangan rumah untuk menambah penghasilan keluarga, memberi pelatihan keterampilan bagi perempuan sampai pada pembentukan Rumah Cinta.

Untuk menambah kebanggaan dan sebagai identitas kabupaten TP PKK berhasil memberdayakan perajin untuk membuat batik khas PALI. Para perajin diberikan pelatihan khusus ke provinsi Jambi dan diberi pendampingan untuk memulai usaha batik.

Perlombaan desain motif batik pun digelar untuk menyerap aspirasi masyarakat tentang desain khas batik.

Berkat ketekunan Hj Sri Kustina Heri Amalindo, yang turun langsung membimbing pengrajin, tampilan batik khas PALI berhasil memukau istri bupati dan walikota se-sumatera selatan.

Ajang Forsikada di Prabumulih yang dihadiri istri kepala daerah se-sumsel menjadi saksi penampilan batik hasil buah tangan pengrajin PALI.

Selain kerajinan batik, para ibu-ibu juga diberikan pelatihan keterampilan untuk memanfaatkan barang limbah menjadi barang berguna.

Bukan itu saja. TP-PKK Kabupaten PALI juga berhasil membentuk Rumah Cinta. Sebuah gerakan untuk terjun langsung melakukan pendidikan anak usia dini. #hab

What do you think?

Written by virgo

Kampanye SARA Kalah!

KPK Telusuri Proses Registrasi hingga Putusan Uji Materi UU