Kita ini saudara. Begitu pidato Presiden Joko Widodo di depan asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Jokowi menitipkan pesan pada mereka agar membantu menyelesaikan permasalahan antarumat.“Selesaikan saat api masih kecil, segera padamkan. Kita saudara, sebangsa dan setanah air,” kata Presiden di Istana Kepresiden Bogor, kemarin.
Jokowi menaruh harapan para tokoh FKUB yang berasal dari berbagai daerah itu memberi pemahaman yang benar pada warganya dalam menyikapi isu. Pasalnya menurut Jokowi, berbagai gejolak yang terjadi kerap karena adanya kepentingan politik. Dia meminta kembali pada tujuan pembentukan negara, menciptakan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pernyataan senada juga disampaikan Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi saat membuka Konferensi Nasional FKUB pada 3 hari lalu di Medan. Kata dia, kerukunan umat menjadi faktor penting mencapai kesejahteraa
Apa yang disampaikan petinggi pemerintahan di pusat dan daerah itu sepatutnya menjadi perhatian bersama. Sudah terlalu lama dan berlarut-larut keriuhan yang mengarah pada perpecahan itu. Tak ada lagi semangat persaudaraan sebangsa setanah air. Kebencian direproduksi sedemikian rupa, disebarkan melalui berbagai cara.
Itu sebab, Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja alias Ahok memutuskan untuk mencabut banding. Dia tak ingin dukungan padanya di berbagai kota dalam dan luar negeri bisa malah memperkuat perpecahan dan berujung benturan. Untuk kebaikan bagi semangat berbangsa dan bernegara, begitu kata Ahok melalui istrinya Veronica Tan yang terisak membacakan surat yang dikirim dari penjara.
Pernyataan dan keteladanan seperti itu sepatutnya terus direproduksi. Ketika penghormatan terhadap sesama ada tanpa memandang SARA, maka semangat kita saudara, sebangsa dan setanah air menemukan tempat yang tepat.