Berawal dari Upload Lagu via Medsos
Kerap meng-upload video bernyanyi ke media sosial, menghantarkan Sazqia Rayani menjadi penyanyi profesional. Di usianya yang masih 15 tahun, siswa kelas IX SMPN 18 Pekanbaru itu, sudah menghasilkan dua album. Khusus album kedua, dirilis dalam minggu ini. ”Insya Allah, dalam minggu ini album kedua saya beredar. Saat ini sudah dicetak,” ujar Kia-panggilan akrabnya ketika dihubungi Padang Ekspres, kemarin (10/11).
Di antara single lagunya di album kedua ini berjudul ”Simpang Arengka” dan “Isak di Ujuang Tangih”. Butuh waktu tiga bulan bagi Kia merampungkan album kedua ini.
Kia menuturkan, karier profesionalnya mulai tahun 2015 lalu yang ditandai dengan lahirnya album perdana. Album orbit mengantar dia sebagai publik figur dengan lagu, seperti “Tangih Ranah Bundo” dan “Sajak Ayah Tiado”.
Menurut Kia, hobi bernyanyi sudah digelutinya sejak kecil. Ayahnya memiliki peran penting dalam mengasah kemampuannya.
“Ayah Kia juga suka musik. Beliau suka memutarkan lagu Minang di rumah. Lambat laun, Kia suka pula bernyanyi dan hafal banyak lagu. Bahkan, Kia sudah ikut festival dan manggung sejak SD,” aku anak dari pasangan Ernita dan Ainil Fitra itu.
Kebiasaan bernyanyi dan tampil di pentas pertunjukan, sering divideokan oleh sang ayah. Tak sekadar merekam, rekaman itu di-upload di media sosial. Nah, dari sinilah titik awal Kia berkarier di dunia tarik suara. “Papa sering masukin video di medsos sejak 2010,” tutur dia.
Suatu kali, salah seorang produser menyukai suara khas Kia. Lewat inbox, sang produser meminta nomor teleponnya. “Om Erwin (produser, red) tertarik dengan suara Kia dan menghubungi Kia,” ucap rang Batusangkar itu.
Dari komunikasi itulah, Kia diajak bertemu di studio sang produser. Usai mendengar suara secara langsung, sang produser makin kepincut mengorbitkannya. “Baru satu lagu, Kia langsung diajak untuk orbitkan album,” kenangnya.
Kendati sudah mulai digemari, namun tak membuat Kia jemawa. Dia terus berlatih, mesti hanya belajar otodidak. Baginya, menjaga konsumsi makanan sebuah keharusan.
“Yang penting jaga aja yang dimakan,” tutur saudara dari Alifah Nadia itu. Ke depan, dia berharap kariernya terus maju dan semakin dikenal masyarakat luas. ”Semoga Kia diterima masyarakat dan dicintai, serta selalu diberkahi Tuhan,” harap gadis kelahiran Pekanbaru, 21 Oktober 2002 itu. (c*)
LOGIN untuk mengomentari.