in

SD Negeri 58 Payakumbuh Ikut Gerakan 10 Juta Bendera Merah Putih

NASIONALIS: Guru dan Siswa SDN 58 Payakumbuh bersama Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi dan Kadisdik Payakumbuh, Dasril saat kegiatan Gerakan pengibaran 10 Juta Bendera, Jumat (5/8).(IST)

Setiap bulan Agustus, diperingati sebagai bulan kemerdekaan Republik Indonesia. Dan peringatan kemerdekaan ini telah menjadi tradisi bangsa Indonesia di setiap tahunnya.

Pada hakekatnya, peringatan kemerdekaan Indonesia dilaksanakan untuk mempertahankan dan menumbuhkan rasa nasionalisme bagi para generasi muda penerus kehidupan bangsa.

Berbagai lapisan masyarakat turut serta memperingati bulan bersejarah tersebut. Mulai dari anak-anak hingga dewasa. Rakyat hingga pemerintah negara bersama-sama untuk memperingatinya.

Setiap tahun pemerintah bersama stakeholder terkait selalu mempunyai cara dan pembaharuan yang dapat melibatkan setiap masyarakat khususnya anak-anak usia sekolah dalam memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada tahun ini Pemerintah mengusung tema “Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat”. Melalui tema tersebut pemerintah mengharapkan Indonesia menjadi lebih baik ke depannya dalam berbagai bidang kehidupan, terlepas dari masa pandemi yang kita alami sejak tahun 2020 silam.

Berbagai rangkaian acara dilakukan untuk memperingati hari bersejarah tersebut. Salah satunya adalah Gerakan 10 Juta Bendera. Dalam kegiatan ini setiap pemerintah kota langsung turun ke jalan untuk membagikan bendera merah putih kepada masyarakat.

Termasuk Pemerintah Kota Payakumbuh. Pada tanggal 5 Agustus 2022, Pemko Payakumbuh mengadakan kegiatan tersebut di Jembatan Ratapan Ibu yang merupakan salah satu ikon Kota Payakumbuh.

Kegiatan tersebut melibatkan berbagai OPD terkait hingga beberapa sekolah utusan yang menjadi pilihan pemerintah daerah. Salah satu sekolah yang dipilih adalah sekolah kami yaitu SDN 58 Payakumbuh.

SDN 58 Payakumbuh yang terletak di tepian sungai batang agam dipilih untuk turun ke jalan guna memeriahkan pelaksanaan Gerakan pembagian 10 juta bendera. Adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami ketika dipercaya untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Sekitar 40 orang siswa diiringi ke jalanan di bawah pengawasan kepala sekolah Susi Afrita dengan semangat memegang dua bendera di tangan mereka. Bukan hanya sekadar berdiri di pinggir jalan sembari mengangkat bendera merah putih di kedua tangan siswa.

Justru ada nilai di balik semaraknya kegiatan tersebut. Selain untuk mengajarkan siswa akan rasa cinta tanah air, mereka justru ditanamkan rasa kepedulian dalam berbagi. Turun ke jalan dengan membagikan puluhan bendera kepada setiap pengguna jalan yang melewati jembatan ratapan ibu terlihat senyum dari wajah mereka.

Agar mereka tahu bahwa saling berbagi ternyata justru menciptakan kedekatan antar sesama masyarakat. Penting sekali untuk menanamkan rasa kepedulian dalam berbagi kepada siswa sejak dini sebab dalam kondisi apapun mereka harus siap dengan segala kekurangan maupun saat berkecukupan.

Terlebih lagi sejak dua tahun terakhir Indonesia sedang berada dalam masa pandemi. Berbagai sektor kehidupan mengalami penurunan khususnya di bidang ekonomi. Dengan melibatkan siswa secara langsung telah menunjukkan kepada mereka bahwa berbagi adalah salah satu jembatan pemersatu antar warga negara.

Tidak menutup kemungkinan bahwa ada di antara masyarakat yang memang tidak memiliki bendera untuk dipasang di depan rumah masing-masing. Itulah salah satu pelajaran berharga yang pihak sekolah tanamkan kepada siswa di balik kegiatan yang mereka ikuti.

Bukan hanya nilai tentang pentingnya berbagi tapi juga kedisiplinan yang harus ditanamkan kepada siswa melalui kegiatan tersebut. Di lokasi kegiatan mereka diajarkan bagaimana disiplin baris berbaris agar tidak mengganggu ketertiban umum.

Bahkan pelajaran berharga lainnya adalah mereka diberi kesempatan untuk bertemu para pemangku jabatan tertentu dalam pemerintahan. Di antaranya adalah Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, ST, MT dan Kadis Pendidikan Payakumbuh Dr. Dasril, S.Pd, M.Pd. Justru saat berada di lokasi, kegiatan salah seorang siswa bertanya.

“Bu, Bapak wali kota kita yang mana?” ujarnya sambil celingak-celinguk mencari sosok tersebut. Kemudian salah seorang guru menunjuk ke arah mobil bernomor seri 1 di hadapan mereka. “Di dalam mobil itu ada bapak wali kota kita”.

Saat diberi kesempatan untuk bertemu dan berjabat tangan langsung dengan beliau tampak jelas kekaguman dari para siswa terhadap sosok tersebut. Pelajaran berharga dari kegiatan tersebut adalah mengajarkan kepada mereka tentang sebuah cita-cita dan akan menjadi sosok seperti apa mereka nanti? Yang pasti menjadi seseorang yang dikagumi oleh banyak orang karena prestasi dan kepemimpinannya. (***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Polda Sumbar Hentikan Penyidikan Kasus Mafia Tanah terhadap M Yusuf cs

JNE Adakan Workshop Jualan Online dan Bantu UMKM di Kota Padang