Jakarta (ANTARA News) – Pelatih ganda putra PP PBSI Herry Iman Pierngadi menyatakan cabang olahraga bulu tangkis dalam ajang SEA Games 2017 akan berlangsung ketat antara tiga negara.
“Menurut saya, dalam SEA Games nanti akan terjadi pertandingan ketat di dua sektor putra dan putri antara tiga negara yaitu Indonesia, Thailand dan Malaysia dan ini harus diwaspadai Indonesia,” kata Herry dalam pesan singkatnya, Jakarta, Rabu.
Hal tersebut, lanjut Herry, karena kedua negara tersebut menurunkan skuat yang hampir lengkap dalam pesta olahraga multi cabang negara-negara Asia Tenggara tahun 2017 ini.
“Malaysia kita ketahui sebagai tuan rumah dan Thailand terlihat memfokuskan kekuatan utamanya di SEA Games 2017 ini, terlebih Thailand yang sangat kuat di sektor putri,” ujar Herry.
Hal tersebut sepertinya bukanlah hanya isapan jempol semata, jika melihat skuat yang diboyong, Thailand sepertinya tidak mau melepaskan kesempatan memperoleh medali dari cabang ini, terutama untuk kategori putri.
Di tunggal putri, walau hanya menurunkan Pornpawee Chochuwong yang berada di peringkat 20 dunia sebagai pemain utamanya, hal itu tidak bisa dianggap sebelah mata jika melihat fakta dari sisi peringkat pemain utama Indonesia Fitriani (22) dan Malaysia Soniia Cheah (23).
Kekuatan utama putri Thailand tentu ada di ganda mereka, di mana Negeri Gajah Putih tersebut mengirimkan pasangan Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai (10) dan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (13).
Dari segi peringkat, pasangan tersebut bisa disaingi oleh wakil Malaysia Vivian Hoo/Woon Khe Wei yang ada di peringkat 14 dunia.
Sementara Indonesia yang menurunkan pasangan yang terbilang baru, Greysia Polii/Apriani Rahayu dan Rosyita Eka Putri Sari/Ni Ketut Mahadewi Istarani, meskipun berpeluang bisa memenangkan pertarungan harus diakui pasangan Thailand dan Malaysia tersebut akan menjadi tantangan terberat mereka.
Di sektor putra, kans Indonesia untuk mendapatkan medali emas sepertinya sangat besar. Jonatan Christie (23) yang kemungkinan akan menjadi pemain utama Tanah Air berada di atas angin dan hanya bisa ditandingi oleh pemain Thailand Khosit Phetpradab (40).
Selain itu Indonesia juga memiliki Ihsan Maulana Mustofa yang berada di peringkat 45, namun dia masih berada di atas pemain utama Malaysia di SEA Games, Iskandar Zulkarnain, yang berada di peringkat 50.
Sementara di nomor ganda, Indonesia yang menurunkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Berry Angriawan/Hardianto, kemungkinan besar akan mendapati partai ketat kalau harus menghadapi pasangan Thailand dan Malaysia.
Thailand yang menurunkan Bodin Isara/Niphitpon Phuangphuaphet dan Dechapol Puavaranukroh /Kittinupong Kedren dipastikan menjadi lawan sulit bagi skuat tanah air, pasalnya dari segi peringkat, Bodin/Niphitpon berada di nomor 16 dunia, satu level di atas Fajar/Rian.
Sementara, Dechapol/Kittinupong bercokol dua peringkat di atas Berry/Hardianto yang ada di posisi 24. Peringkat wakil Indonesia ini masih di bawah pasangan Malaysia Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.
Walau di ganda putra Thailand bisa disebut pesaing utama Indonesia, ada kemungkinan fokus mereka akan terbagi karena mereka bermain rangkap di ganda campuran yang akan menjadi incaran para pemain Negeri Gajah Putih.
Diketahui, Dechapol akan berpasangan dengan Sapsiree Taerattanachai dan kini berada di peringkat kedelapan dunia ganda campuran. Sementara, Bodin bersama Savitree Amitrapai dan bertengger di nomor 21.
“Saya rasa fokus Thailand di ganda putra akan terbagi dengan ganda campuran. Jika melihat skuat yang ada kans besar Indonesia memang di putra baik itu beregu atau perorangan karena skuat kita merata di sektor tersebut, namun dalam pertandingan semua bisa terjadi dan kans untuk hasil terbaik itu tetap terbuka di semua sektor dan nomor,” ucap Herry menambahkan.
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2017