Jakarta (ANTARA) – Setiap bulan Netflix menambahkan banyak film baru ke dalam daftarnya. Tetapi, sebagai gantinya ada sejumlah film bagus yang harus dihapus dari daftarputar platform tersebut.
Pada bulan September ini ada lusinan film yang sudah diagendakan untuk keluar dari daftar film di Netflix mulai 1 Oktober nanti.
Berikut adalah 10 film yang masih bisa Anda nikmati sebelum menghilang dari Netflix pada akhir September, dilansir dari laman Forbes pada Minggu.
Baca juga: “You” musim ketiga akan tayang di Netflix mulai Oktober
“The Grandmaster”
SutradaraWong Kar-wai adalah salah satu harta karun terpendam di dunia perfilman. Namun karyanya yang berjudul “The Grandmaster” telah mengungkap dirinya kepada audiens yang lebih luas dan membawa namanya ke dunia internasional.
Dibintangi oleh Tony Leung sebagai Ip Man, film seni bela diri ini berlatar belakang runtuhnya dinasti terakhir Tiongkok dalam masa kekacauan, perpecahan, dan perang.
“2012”
Sutradara Roland Emmerich memiliki semangat untuk memadukan komedi dan drama dengan karya-karyanya yang beranggaran besar. Tapi “2012” adalah karyanya yang berbeda karena unik namun sangat dramatis. Idenya tentang kiamat dan akhir dunia bisa digarap dengan sangat serius.
Dibalik tema besar tentang kiamat, Emmerich juga mengangkat kisah tentang persahabatan, ketekunan, dan kelahiran kembali ketika orang-orang mencoba bertahan dari badai yang mematikan dan kemudian membangun kembali hidup mereka.
Baca juga: Netflix ambil alih serial “Manifest” dari NBC untuk musim keempat
“The Austin Powers Trilogy”
Trilogi komedi dewasa yang klasik ini disutradarai sekaligus dibintangi oleh Mike Myers. Bercerita tentang aksi dari agen mata-mata asal Amerika Serikat.
Film ini bisa dikatakan sebagai parodi dari James Bond, karena sang bintang juga dikelilingi oleh perempuan-perempuan protagonis, juga penjahat perempuan yang cantik.
“Fools Rush In”
Film komedi klasik ini dibintangi oleh Matthew Perry yang kemudian identik dengan serial “Friends”. Ketika membintangi film ini, nama Perry masih belum banyak dikenal publik.
Dalam “Fools Rush In” Perry berperan sebagai developer real estate yang sukses, namun kehidupannya berubah 180 derajat setelah dia menghamili seorang perempuan (Salma Hayek).
Baca juga: “Seinfeld” akan tayang di Netflix mulai Oktober
“Happy Go Lucky”
Film ini bercerita tentang guru bernama Poppy (Sally Hawkins) yang optimis tentang segala hal, meskipun sekelilingnya bersikap sinis terhadap cara dia berpikir. Film yang dibintangi oleh Sally Hawkins ini disutradari oleh Mike Leigh.
“Insidious”
“Insidious” adalah film waralaba bergenre horor Amerika yang digarap oleh James Wan dan Leigh Whannell. Ada empat film dalam waralaba ini, “Insidious”, “Insidious: Chapter 2”, “Insidious: Chapter 3”, dan “Insidious: The Last Key”.
Baca juga: The Rock, Ryan Reynolds dan Gal Gadot akan hadir di “Red Notice”
Film waralaba ini meraup total 539 juta dolar di seluruh dunia dengan anggaran gabungan sebesar 26,5 juta dolar saja.
Film ini dibintangi oleh Patrick Wilson, Rose Byrne juga Ty Simpkins, secara garis besar bercerita tentang sebuah keluarga berusaha mencegah roh jahat menjebak anak mereka, yang sedang dalam keadaan koma, di sebuah alam supranatural bernama The Further.
“Kung Fu Panda 1 dan 2”
DreamWorks banyak menciptakan karya animasi klasik selama bertahun-tahun. Namun dari sejumlah film animasi yang mereka ciptakan, tidak ada yang sesukses waralaba “Kung Fu Panda”. “Kung Fu Panda” juga dikenal sebagai film animasi bertabur bintang karena menghadirkan bintang-bintang papan atas sebagai pengisi suara seperti Jack Black, Angelina Jolie, Dustin Hoffman, Lucy Liu, Jackie Chan, hingga Seth Rogen.
Baca juga: Tampilan perdana Jake Gyllenhaal di “The Guilty” Netflix
Film ini bercerita tentang seekor panda bernama Po (Jack Black) yang ternyata adalah sosok Pendekar Naga. Tidak ada yang bisa menerima kehadiran Po sebagai pendekar naga, karena sosoknya yang tambun dan gemar makan ini. Namun Po dengan bantuan Master Shifu (Dustin Hoffman), Po dapat membuktikan kemampuannya sebagai Pendekar Naga.
“The Karate Kid Trilogy”
Baca juga: Bertabur mega bintang, “Don’t Look Up” tayang 24 Desember
Bagi generasi 80’an tentu familiar dengan film waralaba “The Karate Kid”. Film bergenre aksi remaja ini digarap oleh Robert Mark Kamen dan disutradarai oleh John G. Avildsen.
Film ini dibintangi oleh Ralph Macchio dan Pat Morita ini bercerita tentang drama remaja yang kerap dirundung, kisah cintanya dan perjuangannya untuk mendapatkan piala dalam turnamen karate.
“Star Trek”
“Star Trek” adalah waralaba fiksi ilmiah asal Amerika yang berasal dari serial televisi di tahun 1960-an dengan judul yang sama yang digarap oleh Gene Roddenberry.
Serial yang sekarang sering dikenal sebagai “The Original Series” memulai debutnya pada 8 September 1966 dan ditayangkan selama tiga musim di NBC.
“The Sum of All Fears”
“The Sum of All Fears” adalah sebuah film bergenre thriller mata-mata Amerika tahun 2002 yang disutradarai oleh Phil Alden Robinson, berdasarkan pada novel tahun 1991 karya Tom Clancy dengan judul yang sama. Film ini dibintangi oleh Ben Affleck dan Morgan Freeman.
Film ini bercerita tentang aneka rincian plot jahat untuk menarik Amerika Serikat dan Rusia ke dalam Perang Dunia III.
Seorang Neo-Nazi Austria berencana untuk memicu perang nuklir antara Amerika Serikat dan Rusia, sehingga ia dapat mendirikan negara super fasis di Eropa. Setelah para ilmuwan Neo-Nazi membangun senjata nuklir rahasia yang menghancurkan Baltimore, negara adidaya dunia didorong mendekati ambang perang.
Analis CIA Jack Ryan (Affleck) adalah satu-satunya orang yang menyadari bahwa bom Baltimore adalah senjata pasar gelap, bukan senjata Rusia. Dengan waktu terus berjalan, Ryan harus menemukan cara untuk menghentikan perang nuklir yang akan datang.
Baca juga: Grandmaster gugat Netflix atas komentar seksis di “The Queen’s Gambit”
Baca juga: Serial “D.P.” picu perdebatan wajib militer di Korea Selatan
Oleh Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021