in

Selangkah lagi Hamilton samai rekor Schumacher di GP Rusia

Jakarta (ANTARA) – Lewis Hamilton memiliki peluang untuk menyamai rekor jumlah kemenangan sepanjang masa yang dipegang Michael Schumacher ketika Formula 1 menyambangi Sochi Autodrom di Rusia akhir pekan ini.

Setelah juara di GP Tuscan, di Sirkuit Mugello Italia, pebalap tim Mercedes itu berjarak hanya satu kemenangan dari rekor 91 kali juara Grand Prix yang ditorehkan Schumacher.

Pebalap asal Britania itu masih kokoh di pucuk klasemen pebalap dan menjaga jarak 55 poin dari rival terdekatnya, sekaligus rekan satu tim, Valtteri Bottas.

Di sirkuit yang berada di kompleks olahraga musim dingin itu, Hamilton telah tiga kali naik podium teratas yaitu pada 2015, 2018, dan 2019, sementara Mercedes belum terkalahkan di Grand Prix Rusia dalam lima tahun terakhir sejak Sochi masuk kalender F1 pada 2014.

Pebalap Red Bull Alexander Albon di podcast F1 Nation menjelaskan kenapa Mercedes bakal sangat sulit ditaklukan di Sochi akhir pekan ini, trek yang dipenuhi tikungan kecepatan sedang, yang memberi tekanan tinggi kepada traksi belakang.

“Ini sirkuit yang sangat unik di mana, jika kalian nyaman di tikungan seperti itu, 90 derajat, tikungan gir keempat, kalian akan sangat cepat, karena setiap tikungan sama di trek itu.

“Di mana Mercedes terlihat sangat cepat dibandingkan kami di tikungan kecepatan menengah, dan mereka sepertinya memiliki traksi belakang yang cukup baik dibandingkan dengan… kurang lebih seluruh pesaing,” kata Albon seperti dikutip laman resmi F1.

Berbekal podium pertamanya di F1, pebalap Thailand itu berharap bisa melanjutkan dengan naik lagi di mimbar di trek di mana ia memenangi Feautre Race dan finis P3 Sprint Race di Formula 2 pada 2018.

Sementara tim berlogo banteng merah belum pernah finis podium di Sochi, trek yang sangat menuntut performa mesin.

Namun, Red Bull bisa berharap kepada performa ban Pirelli paling lunak yang bakal disediakan di Rusia musim ini di saat mobil RB16 tampil lebih baik dalam menjaga umur ban ketimbang Mercedes W11, seperti ketika Max Verstappen menang di GP 70th Anniversary di Silverstone.

Verstappen bisa berharap kali ini tidak ketiban sial seperti di Monza dan Mugello ketika ia gagal finis dan mengalami masalah dengan power unit Hondanya.

Di garasi Ferrari, Charles Leclerc dan Sebastian Vettel bakal menantikan upgrade yang dibawa dari Maranello ke Sochi setelah mereka membawa pulang hanya lima poin dari total tiga balapan di Spa, Monza dan Mugello.

Akan tetapi, kepala tim Mattia Binotto telah memperingatkan jika para fan jangan terlalu banyak berharap dengan paket yang mereka bawa di Sochi.

Ferrari berharap trek-trek lain bisa lebih cocok dengan mobil mereka di paruh kedua musim, namun juga realistis jika mereka terlempar ke persaingan tim papan tengah dengan mobil yang kurang kompetitif tahun ini.

Masih hangat menjadi buah bibir setelah konfirmasi Vettel sebagai pebalap Aston Martin untuk 2021, Sergio Perez belum mendapatkan bangku untuk membalap tahun depan.

Pebalap Meksiko itu membuktikan dirinya mampu mencuri delapan podium selama kariernya di F1.

Perez juga menjadi pebalap selain dari Mercedes dan Ferrari yang pernah naik mimbar di Sochi, memanfaatkan insiden antara Valtteri Bottas dan Kimi Raikkonen pada 2015 untuk finis P3.

Checo tidak pernah finis di luar peringkat 10 besar di Rusia. Berbekal mobil Racing Point yang cukup kompetitif tahun ini, dia akan berburu podium pertamanya tahun ini.

Sochi juga terbukti cukup bersahabat dengan McLaren tahun lalu ketika Carlos Sainz dan Lando Norris masing-masing finis P6 dan P8.

Sementara itu, para fan telah kembali menonton langsung di tribun ketika GP Tuscan di Sirkuit Mugello dua pekan lalu, dengan dibatasi tak lebih dari 3.000 orang di hari lomba.

Kendati dengan jumlah penonton yang sedikit, perbedaan atmosfer kentara ketika akhir pekan balapan.

Promotor di Rusia berharap bisa menghadirkan penonton yang lebih banyak akhir pekan ini di Sochi.

 

What do you think?

Written by Julliana Elora

Bos Mercedes berharap dari ‘kutukan Netflix’ di GP Rusia

Pelatih fisik: Timnas U-19 diharamkan konsumsi makanan pedas dan digoreng