in

Sembilan Tokoh Terima Penghargaan AAM 2107

Komunitas Anak-anak Minang (AAM) menggelar Malam Apresiasi Tokoh Inspirasi Minang tahun 2017, di Ball Room Pagaruyung Hotel Balairung, kawasan Matraman, Jakarta Pusat, Minggu (29/10).

Ketua AAM Bobi Aryanto menyebut, kegiatan ini sudah diselenggarakan dua kali. Untuk tahun ini, bertepatan dengan peringatan 89 tahun Sumpah Pemuda dengan mengambil tema ”Culture and Arts In Matrilineal State Minangkabau”.

Hadir dalam acara tersebut antara lain, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, anggota DPR RI Refrizal, mantan Bupati Tanahdatar M Shadiq Pasadigoe, serta ratusan warga DKI Jakarta asal Sumbar.

Dalam sambutannya, Bobi menjelaskan bahwa komunitas AAM tempat berkumpulnya anak-anak muda Minang dari berbagai profesi seperti mahasiswa, pedagang, pegawai negeri sipil dan swasta. ”Moto kami, di ma bumi dipijak, di situ bumi dihoyak,” kata Bobi.

Selain malam apresiasi, lanjutnya, AAM juga sudah menyelenggarakan pesta kuliner Minang di Lapangan Banteng dan Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta. Di tempat sama, Shadiq menyatakan apresiasinya terhadap kerja kreatif yang dilakukan oleh komunitas AAM.

”Ke depan wadah ini bisa jadi media membangun silaturahmi karena sangat beragamnya profesi mereka. Kami berharap AAM bisa melahirkan kegiatan karya kreatif,” imbuh Staf Ahli Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah ini.

Berikut, nama-nama penerima penghargaan Malam Apresiasi Tokoh Inspirasi Minang tahun 2017: Kategori tokoh seni budaya Taufiq Ismail, kategori politik Fadli zon, kategori sosial dan enterpreneurship Elmir Amien, bidang olahraga Indra Sjafri, kategori tokoh pemuda Minang Alfatih Timur.

Sedangkan Karni Ilyas menerima penghargaan tokoh jurnalisitik, Nurhayati Subakat untuk kategori tokoh usahahawan dan wirausahawan, serta Yuliandre Darwis penerima penghargaan kategori tokoh akademisi, dan penyanyi Ratu Sikumbang sebagai penyanyi Minang terfavorit 2017. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Satu Desa, 200 Pekerja Padat Karya

Mengaku Keponakan Kapolri, Gondol Rp 1,7 M