Komitmen PT Semen Padang dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berorientasi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) terus diwujudkan.
Baru-baru ini, PT Semen Padang menyalurkan bantuan semen sebanyak 200 zak untuk pengecoran jalan sepanjang 1 km lebih dengan lebar 1,5 meter di kawasan Bukit Aua, Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang.
Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z. Lubis mengatakan, bantuan semen untuk pengecoran jalan di Bukit Aua yang juga merupakan Kampung Tematik Manggis di Kota Padang itu dilakukan secara bertahap.
Iskandar juga mengapresiasi masyarakat Limau Manis yang secara swadaya bergotong-royong dalam pengecoran jalan Bukit Aua. Bahkan, jumlah masyarakat yang ikut bergotong-royong mencapai ratusan orang.
“Ini luar biasa sekali semangatnya. Kami salut dengan kekompakan masyarakat Limau Manis untuk bergotong-royong. Ini harus dipertahankan. Apalagi budaya gotong-royong sudah menjadi kearifan lokal masyarakat Limau Manis,” ujar Iskandar.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Rinold Thamrin, yang turut berbaur bersama sejumlah stafnya pada gotong-royong pengecoran jalan di Bukit Aua yang digelar, Minggu (7/8/2022).
Rinold menyebut, ada beberapa alasan kenapa PT Semen Padang komitmen untuk mendukung kelancaran pengecoran jalan di kawasan Bukit Aua. Pertama, karena pengecoran jalan tersebut merupakan inisiatif dan swadaya masyarakat.
Kedua, jalan yang dicor atau dibetonisasi bertujuan untuk membuka atau mempermudah akses para peladang di Bukit Aua, yang tentunya dapat memperlancar transportasi dan pendistribusian hasil bumi di Bukit Aua.
Kemudian yang ketiga, infrastruktur jalan merupakan hal paling mendasar bagi para peladang Bukit Aua yang jumlahnya ratusan orang dan mayoritas peladang adalah masyarakat Nagari Limau Manis yang merupakan bagian dari masyarakat lingkungan PT Semen Padang.
Menurut Rinold, jika infrastruktur tidak diperbaiki, maka para peladang tidak akan mendapatkan hasil panen yang maksimal, jika saat musim buah-buahan tiba seperti musim durian dan manggis yang merupakan komoditi utama di Bukit Aua ini.
“Mudah-mudahan setelah jalan ini selesai dibetonisasi, akses masyarakat untuk mendistribusikan hasil ladangnya ke pasaran menjadi mudah. Minimal, bisa dilalui kendaraan roda dua, sehingga para peladang bisa mendapatkan hasil panen yang maksimal,” ujarnya. (*)