Menyapa Penghuni Rumah Bahagia Bintan
Bintan – Rumah Bahagia Bintan berada di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang. Jika berangkat dari Kota Tanjungpinang, bisa melalui Kawal. Jaraknya sekitar 1 jam untuk tiba di rumah yang sebagian besar dihuni oleh ibu-ibu paruh baya.
Tak banyak moda transportasi umum tersedia untuk mengantarkan ke lokasi. Maka itu, banyak pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi atau berangkat dengan bus jika itu adalah rombongan.
Satu jam sudah perjalanan. Tiba di rumah itu, Tanjungpinang Pos disambut hangat oleh seorang pengelola yang disapa Tur. Ibu itu adalah pengelola sekaligus ketua pelaksana di rumah tersebut.
”Sini masuk. Inilah nasib kami,” sahut seorang lansia ketika Tanjungpinang Pos berdiri di depan sebuah kamar ditemani Ibu Tur. Ibu itu sedang duduk di lantai.
”Rata-rata ibu-ibu di sini dititipkan anaknya. Yang sedihnya, mereka jarang dikunjungi anak-nya, apalagi sekedar berkunjung untuk memberi santunan ke orangtua mereka. Itulah yang diharapkan ibu-ibu di sini agar mereka dilihat anaknya,” katanya.
Ketika pertama dititip, sebagian ibu di sini umumnya sedih. Tapi, syukurnya, ada perawat relawan dari mahasiswa kesehatan dan beberapa pengurus serta masyarakat setempat yang selalu menghibur.
”Jumlah kami tidak banyak, jika dibandingkan dengan jumlah ibu-ibu yang harus dirawat di sini. Tapi kami senang, ibu-ibu di sini kami anggap sebagai eyang, orangtua kami. Kami senang merawatnya, apalagi ibu-ibu di sini pintar-pintar, dan kreatif,” sebutnya.
Selesai keliling, Tanjungpinang Pos disuguhi teh manis di ruang berkumpul. Beberapa wajahnya terlihat masih segar. Namun, sebagian harus dibantu tongkat dan lainnya telah menggunakan kursi roda.
”Cucu dari mane?” tanya seorang lansia. Tanjungpinang Pos menjawab ”Kami dari Tanjungpinang Pos.”
Beberapa lansia ini pun diminta Bu Tur untuk membacakan puisi bahkan ada pula yang memamerkan keahliannya dalam merajut salah satu kerajinan tangan. Semangatnya tidak pernah padam, walaupun sanak keluarga jarang berkujung, namun menurut pengurus RBB, di RBB tersebut selain sering dikunjungi tamu agung seperti Setnov belum lama ini. Bahkan tak kalah pentingnya, tamu kehormatan dari negara maju seperti Hongkong, serta Jepang sering berkunjung.
Kebanyakan keluarga mereka yang menitipkan orangtua mereka di sini, menganggap RBB adalah tempat terbaik untuk menghabiskan masa tua. Panti jompo harus dijadikan pilihan terakhir jika lansia tidak dapat merawat diri sendiri sedangkan keluarga sibuk bekerja.
”Sebaiknya keluarga mereka yang memasukkan orang tua mereka ke Rumah Bahagia ini, harus tetap menunjukkan kasih sayang meski mereka berada di rumah bahagia. Menitip orangtua di rumah bahagia tidak berarti membuang mereka tetapi memiliki keluarga yang merupakan bagian penting dari keberadaan mereka,” sebut Bu Tur. (Ernawati)