in

Sepuluh Tahun Mati! Bola Voli Melambung Lagi di Sawahpadang Aukuniang

BERGAIRAH: Warga Kelurahan Sawahpadang Auakuniang, Kecamatan Payakumbuh Selatan kembali menggairahkan olahraga bola voli.(IST)

Demam bola voli kembali melanda warga Kelurahan Sawahpadang Auakuniang, Kecamatan Payakumbuh Selatan. Ini diharapkan bisa menjadi titik balik kebangkitan olahraga yang di dunia dulunya disebut sebagai “Mintonette” ini.

Sudah sepuluh tahun, lapangan bola voli di Kelurahan Sawahpadang Aukuniang, Nagari Auakuniang, sepi sendiri. Tidak ada lagi, anak-anak muda yang bermain kala senja atau malam hari.

“Lah lamo, indak ado main voli di nagari ko. Apaloi sajak covid-covid. (Sudah lama tidak ada main voli di kampung ini. Apalagi sejak pandemi Covid-19),” kata si Son, 48, warga Sawahpadang Auakuniang kepada Padang Ekspres, pekan lalu.

Padahal, menurut si Son dan juga menurut beberapa warga setempat, bola voli pernah melambungkan nama Nagari Auakuniang ke mana-mana. Lewat klub voli P3A, Nagari Auakuniang dikenal sebagai salah satu gudangnya pemain voli di Payakumbuh.

Kini, romantisme bola voli di Auakuniang, dihidupkan kembali oleh tokoh masyarakat dan pemuda setempat. Terinspirasi dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), warga dan pemuda menggelar turnamen bola voli usia 40 tahun.

Siapa sangka, turnamen yang dimulai pekan lalu itu, membuat warga Nagari Auakuniang, kembali dilanda demam bola voli. Panitia penyelanggara pun senang, olahraga yang digandrungi warga selain tradisi pacu itik ini, kembali menggeliat.

“Kita sangat bangga bisa kembali melaksanakan open turnamen di kelurahan kita ini. Setelah hampir sepuluh tahun mati suri,” kata Khaironda, ketua panitia.

Kebanggaan serupa disampaikan Ketua LPM Sawahpadang Auakuniang, Joni Syahputra. “Terima kasih kepada pemain dan atlet voli yang mengangkat open turnamen ini. Juga mahasiswa KKN yang menghidupkan kembali gairah keolahragaan,” kata Joni.

Petani pakar kakao ini berharap, turnamen dan demam bola voli, bisa menjadi batu loncatan bagi Auakuniang menghidupkan kembali olahraga ini. “Dimulai dengan tingkat U-40 semoga nantinya bisa untuk tingkat pemuda di kelurahan dan nagari,” kata Joni.

Camat Payakumbuh Selatan, Agus Rubiono bersama Lurah Sawahpadang Aukuniang Helmita, juga ikut sampaikan harapan serupa.(*)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Urgensi Pendidikan Anti Bullying

Baim Wong cabut pendaftaran HAKI Citayam Fashion Week