in

Sijunjung Siaga Bencana, Warga Diminta Waspada

EVAKUASI: Petugas
mengevakuasi pohon tumbang yang menghalangi akses jalan di Kabupaten
Sijunjung.(HUMAS PEMKAB SIJUNJUNG FOR PADEk)

Curah hujan tinggi terus melanda Kabupaten Sijunjung, hingga sejumlah kawasan berstatus rawan bencana. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan, khususnya terhadap ancaman banjir, longsor, serta pohon tumbang.

Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir menyatakan, bencana alam berpotensi muncul kapan saja, mengingat cukup tingginya curah hujan melanda kawasan Sijunjung. Maka itu warga diimbau untuk senantiasa waspada dan peka terhadap gejala alam yang terjadi.

Bila situasi memburuk dan mengancam segera melakukan langkah evakuasi ke titik aman. Kemudian jalin komunikasi/koordinasi antar sesama. Bagi yang bermukim pada kawasan/area lereng bukit dan pinggir aliran sungai.

Bersamaan dengan itu, petugas Badan Pennggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sijunjung sudah diintruksikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Kapan dibutuhkan, mesti turun ke lokasi.

Tidak kalah penting lagi kalangan pengendara sepeda motor atau roda empat diimbau berhati-hati melintasi sejumlah ruas jalan yang rawan longsor, terban. Seperti Jalan Adinegoro yang menjadi jalan utama dari pusat Ibu Kabupaten (Nagari Muaro) menuju Simpang Muarobodi.

Sejauh ini rawan terjadi pohon tumbang. Sebab di sepanjang kiri kanan badan jalan Adinegoro banyak pohon pelindung dan pada saat musim hujan bahagian dahan kayu sering patah menimpa ruas jalan.

Bila pengendara tidak berhati-hati, potongan kayu tersebut bisa memicu kecelakaan. Bahkan pada sewaktu-waktu bisa terjadi pohon tumbang. “Jalur ini tergolong ramai dilintasi kendaraan karena Jalan Adinegoro berstatus jalan utama dari arah Jalinsum Muarobodi menuju pusat ibu kabupaten, Nagari Muaro,” tegasnya.

Untuk menghindari risiko terburuk beberapa hari lalu, Tim BPBD bersama petugas Damkar Sijunjung menggelar pemangkasan dahan pohon di sepanjang tepi jalan Adinegoro.

Sementara Kalaksa BPBD Sijunjung Henri Chaniago menuturkan Kabupaten Sijunjing secara topografi terdiri dari berbukit-bukit, berlembah dan dalam situasi demikian terdapat area pemukiman penduduk.

Serta turut dibelah oleh sejumlah aliran sungai besar, dengan sungai terbesar yakni aliran Batang Palangki, Batang Kuantan, yang kemudian bermuara ke Nagari Silokek. Aliran Batang Palangki sendiri mengalir menuju pusat ibu Kabupaten Sijunjung, Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung. Bila intensitas hujan tinggi, debit air sungai cenderung meluap.

“Curah hujan cukup tinggi terus melanda Kabuoaten Sijunjung, bahkan terkadang terjadi sepanjang malam hingga pagi hari. Sebab itu, warga harus selalu waspada,” ingatnya. Kewaspadaan tinggi juga perlu ditingkatkan oleh para warga kompleks perumahan di kawasan Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung.

Dimana bencana banjir berpotensi muncul tidak hanya karena meluapnya aliran sungai. Namun juga akibat adanya penyumbatan aliran drainase dan gorong-gorong pada kompleks perumahan.

Sebagai langkah antisipasi warga mesti selalu membersihkan aliran bandar drainase lingkungan komplek perumahan. Pastikan jangan sampai ada penyumbatan, dan hindari membuang sampah ke bandar drainase. (atn)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Terapkan Kurikulum Merdeka dan Mitigasi Bencana, Kerja Nyata Disdik Kota Payakumbuh

Bincang-bincang bersama pemeran Perjamuan Iblis