in

Sistem Kedinasan Digital Mesti Dipahami

BELAJAR: Kepala OPD, camat, wali nagari, direktur BUMNag dan kepala SMA sederajat se-Solsel dibekali pengetahuan digitalisasi, Selasa (7/3).(ARDI/PADEK)

Seluruh pejabat daerah seperti Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan camat harus mengerti dan paham dalam pengaplikasian seluruh sistem kedinasan secara digital. Termasuk wali nagari dan lainnya. Bagi yang belum bisa harus terus belajar sehingga tidak tertinggal dalam hal penggunaan sistem digitalisasi tersebut.

“Kita sudah menadatangani MoU secara keseluruhan sistem digitalisasi untuk seluruh OPD. Bagi kepala dinas dan camat yang belum paham digitalisasi harus terus belajar dan jangan berdiam diri saja,” tegas Bupati Solsel Khairunas, Selasa (7/3) saat sosialisasi keterbukaan informasi publik bagi badan publik di Auala Sarantau Sasurambi.

Dia menyebut, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) harus bertanggung jawab dibidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan pelayanan informasi di badan publik untuk kebutuhan akses masyarakat. Terkait capaian, kemajuan kinerja di kedinasan masing-masing.

“Maka berikanlah pelayanan informasi dan dokumen PPID secara update dan akurat setiap waktunya. Untuk kebutuhan publik sebagai bentuk konsisten pemerintah daerah menuju digitalisasi diseluruh instansi kedinasan,” bebernya.

Dinas Kominfo Solsel diharapkan bupati harus terus diperkuat pemkab dan jajaran lainnya. Mana yang belum siap. Harus bersiap-siap diri untuk terus meningkatkan pemahaman terkait digitalisasi sesuai perkembangan zaman. Justru itu, penyediaan informasi ini harus tersaji secara aktual, dan bisa dipertanggungjawabkan.

“Jadi, semua harus betul-betul siap berdigitalisasi. Sebab itu Badan Publik harus terus berinovasi dalam segala hal menyangkut perkembangan digital,” jelasnya. Dikatakannya, keterbukaan informasi ini sebagai tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat dalam bentuk layanan informasi kepada secara luas.

“Kominfo Solsel harus terus kita dorong sebagai PPID penyebarluaskan keterbukaan informasi kepada publik. Sebelumnya PPID Solsel raih peringkat 6 di Sumbar. Mudahan kedepan meraih juara I di Sumbar,” harap Bupati.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Solok Selatan, Firdaus Firman menyebut bahwa di tahun 2022 PPID Solsel meraih peringkat 6 dari 19 Kota/Kabupaten se Sumbar dengan torehan nilai 83,21. Sebab itu kedepannya PPID Solsel harus belajar lebih dalam dan dini, agar indek informasi semakin lebih baik dan lebih sempurna nantinya.

Selama menyediakan media informasi publik OPD dan terus melakukan pembinaan serta penilaian. “Media publikasi ditingkat OPD terbaik I diraih Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), dan juara II Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Dan Kategori Nagari, Nagari Padang Limau Sundai meriah juara I dan Sako Pasir Talang meraih juara II,” tutur pria yang akrab disapa Ajo itu.

Dia mengatakan, akan memberikan akses seluas kepada masyarakat baik disajikan dalam bentuk web, media sosial dan lainnya untuk bisa diakses setiap waktunya. Termasuk tatakelola dan kesenambungan PPID Solsel ke arah lebih baik lagi.

Sebab itu seluruh kepala OPD, camat, wali nagari, Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) dan kepala SMA sederajat se-Solsel dihadirkan untuk pembekalan pengetahuan terkait akses digitalisasi tersebut.

Bahkan katanya, Komisi Informasi (KI) akan melakukan indek informasi bukan sekedar di Pemkab saja, tapi juga melakukan penilaian kepada sekolah setingkat SMA sederajat, KPU, Bawaslu dan lainnya. “Sebagai Badan Publik, kita memiliki kewenangan membuka dan memberikan akses informasi kepada masyarakat seluas-luasnya,” paparnya. (tno)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Targetkan Naik Tingkat Dalam Penilaian KLA

Tak Perlu Impor Bekas, Andre Rosiade: Indonesia Bisa Produksi KA Sendiri