JAKARTA – Kepala bidang Pencahayaan Kota Dinas Perindustrian dan Energi, Syamsul Bahri, mengungkapkan penerangan jalan umum (PJU) di Jakarta telah menggunakan sistem Smart PJU. Pihaknya memakai lampu light emitting diode (LED) sehingga bisa menghemat anggaran hingga 26 miliar rupiah per bulan.
“Kalau dulu saat pakai lampu biasa, tagihannya bisa mencapai 47 miliar per bulan. Saat ini, tagihan kita lebih kecil hanya 21 miliar rupiah sejak PJU pakai LED. Penerapan PJU dengan LED ini telah mencapai 95 persen,” ujar Syamsul Bahri, di Jakarta, Kamis (7/11).
Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah berinvestasi hingga 1,3 triliun rupiah untuk pengadaan LED itu sejak beberapa tahun lalu. Namun, dengan adanya penghematan itu, investasi yang telah dikeluarkan bisa kembali ke kas daerah dalam waktu lima tahun.
“Kalau kita hitung-hitung, investasi untuk LED itu kan 1,3 triliun rupiah. Lampu ini bergaransi dalam lima tahun. Penghematan dalam lima tahun itu bisa mencapai 1,5 triliun. Artinya, selama masih garansi saja kita masih untung 200 miliar. Belum lagi usia pakai lampu ini bisa mencapai 12 tahun, penghematan akan lebih besar lagi,” katanya.
Penghematan ini, ungkapnya, disebabkan semua lampu PJU, baik di jalan utama, jalan penghubung atau jalan lingkungan, dan juga gang atau lorong pemukiman menggunakan LED sehingga penggunaan listrik pun menjadi efesien. Untuk jalan utama, misalnya, biasanya membutuhkan lampu pijar dengan kapasitas 400 watt. Namun dengan LED cukup dipasang 200 watt untuk tingkat pencahayaan yang sama.
Sistem Internet
Terkait penerapan PJU Smart System, pihaknya menggunakan konsep Internet of Things (IOT). Lampu PJU yang tadinya tubular atau lampu pijar diganti dengan lampu light emitting diode (LED) dan dihubungkan ke ruangan kontrol melalui perangkat nirkabel. Dari ruang kontrol ini, penggunaan PJU diawasi secara ketat agar pelayanan kepada masyarakat juga menjadi lebih cepat dan efisien.
Ruang kontrol yang terletak di Kantor Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta itu menjadi pusat kendali cahaya kota di Jakarta. Lampu-lampu itu bisa dihidupkan atau dimatikan di ruang kontrol atau dijadwalkan untuk hidup dan mati sesuai keinginan pengguna. Sistem ini lebih efesien dibanding dengan sistem manual.
Di ruang kontrol ini, beberapa petugas bergantian mengendalikan lampu PJU secara komputerisasi. Sedikitnya ada 25.230 unit lampu per wilayah Jakarta. Lampu PJU ini dikendalikan dengan sistem pintar selama 24 jam. pin/P-6