in

SMKN 2 Batusangkar: Panen Raya Melon, Sukseskan Green House

PANEN: Bupati Tanahdatar, Eka Putra saat panen raya melon dengan teknik hidroponik Green House Farm Hill, Kamis (14/12).(TIM LAMAN GURU)

Program yang dijalankan SMKN 2 Batusangkar itu merupakan yang pertama kalinya dilaksanakan dari sembilan SMK pertanian yang ada di Sumatera Barat. Hal itu nantinya akan dijadikan pilot project bagi sekolah lainnya.

Tidak tanggung-tanggung, panen raya itu langsung dihadiri Gubernur Sumbar diwakili staf ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Sumbar Syafrijal, Bupati Tanahdatar Eka Putra, Dirut Politeknik Payakumbuh, Kadis Pendidikan Sumbar, Kadis Dikbud Tanahdatar, Kadis Pariwisata Tanahdatar, Ketua PGRI Tanahdatar, Pimpinan PT Bumi Lestari.

Kepala SMKN 2 Batusangkar, Budi Dharmawan mengatakan, penanaman hidroponik Green House merupakan sistem pertanian dengan wadah air bukan tanah, dan saat ini ada tiga jenis tanaman yang di kerjakan yaitu Melon, Daun Mint dan sayuran Pak coy. Dan SMKN 2 Batusangkar adalah sekolah pertama yang melaksanakan metode tesebut di Sumatera Barat.

“Pada panen pertama yang sudah dilaksanakan hasil panen sebanyak 2.7 ton dengan jumlah tanaman Melon sebanyak 1.170 batang, dan ini sangat membanggakan, karena pendapatannya lebih besar dari daerah asalnya Solo,” ujar Budi Darmawan saat panen raya Melon di SMKN 2 Batusangkar, Kamis (14/12).

Selain itu, sampai Budi, tanaman buah melon dengan peralatan 2.000 media tanam dan pupuk serta obat-obatan dari PT Bumi Lestari, Melon sudah dipasarkan dengan nama SMKN 2 Batusangkar Farm Hill dengan cakupan pemasarannya Sumbar dan Riau.

“Di sini saya sampaikan bahwa SMKN 2 Batusangkar adalah SMK pusat unggulan tahun 2023, yang sudah berjalan dengan hampir 100 persen,” ujarnya.

The Farm Hill adalah sebuah perusahaan penyedia produk dan jasa hidroponik di Indonesia yang berpusat di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Saat ini, perusahaan tersebut melakukan bekerja sama dengan SMK Negeri 2 Batusangkar untuk menanam melon dengan sistem Green House.

Kerja sama itupun mendapat apresiasi dan dukungan penuh dari Bupati Tanahdatar Eka Putra, bahkan Bupati meminta The Farm Hill juga bisa bekerja sama dengan Pemerintah Daerah.

Mengusung konsep mengembangkan pertanian dengan teknologi modern, menghasilkan dan memasarkan produk berkualitas secara berkelanjutan serta memberdayakan sumber daya milenial, sebagai tonggak masa depan bangsa ini. The Farm Hill mempunyai misi menjadi penyedia produk dan jasa hidroponik terbaik untuk Indonesia.

Ardi, selaku Owner The Farm Hill di hadapan Bupati Eka Putra menyebut, bahwa anggapan orang The Farm Hill adalah perusahaan melon. Dikatakannya, The Farm Hill saat ini memang fokus berjualan melon di beberapa daerah seperti di Pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan saat ini masuk wilayah Sumatera yang diawali di Kota Pekanbaru.

“Selama ini asumsi orang bahwa pertanian itu identik dengan yang kotor atau lumpur, tidak menguntungkan dan di dominasi generasi tua. Namun, pertanian saat ini berbeda dan harus bisa diterima di kalangan generasi muda atau petani milenial,” ucapnya.

Ardi menyebutkan, dari data pada tahun 2030 nanti Indonesia akan krisis petani karena adanya piramida terbalik. Di mana, demografi petani yang usianya sudah tua lebih banyak dari pada tenaga muda. Dari itu tambahnya, The Farm Hill berupaya untuk menaikkan angka petani muda atau petani milenial dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Sementara itu, Bupati Eka Putra menyampaikan ketertarikannya dengan program yang telah digagas The Farm Hill dan SMKN 2 Batusangkar tersebut. Menurutnya ini sangat cocok dikembangkan oleh petani-petani milenial di Tanahdatar.

Untuk itu Bupati Eka Putra berharap bisa dikerjasamakan dengan Pemerintah Daerah dengan menyusun bentuk kerja samanya. Dikatakan Bupati Eka Putra, dengan ketertarikannya ini, Ia akan mengirim petani milenial Tanahdatar dan kelompok-kelompok yang mendapat program Greenhouse tersebut untuk belajar ke Semarang.

“Kita tahu bahwa di Tanahdatar ini banyak generasi mudanya yang pergi merantau, sehingga sangat kurang tenaga di bidang pertanian apalagi itu tenaga muda atau milenial. Dari itu, dengan adanya program pertanian seperti ini perlahan akan kita coba merubah mindset generasi muda untuk mau berusaha di bidang pertanian seperti ini,” ujarnya.

Bupati Eka Putra sebut, ada 19 kelompok tani yang mendapat bantuan program Greenhouse tersebut dan itu akan dipilih dua atau tiga orang tenaga muda untuk dikirim belajar ke The Farm Hill di Semarang.

“Hal ini tentu juga akan dipengaruhi oleh pangsa pasarnya nanti, bagaimana upaya menjalin kerja sama dengan bayer buah-buahan atau sayuran yang ada,” sampai Bupati Eka Putra.

Rasa Melon yang dihasilkan oleh SMKN 2 Batusangkar sebut bupati, berbeda dengan Melon perkebunan lainnya karena memiliki rasa yang special karena dengan sistem penanaman hidroponik green House.

Staf Ahli Bidang ekonomi dan keuangan Syafrijal mengatakan, jika pemerintah provinsi mendukung dan mengapresiasi apa yang dilakukan SMKN 2 Batusangkar.

“Ini merupakan pencapaian yang luar biasa karena hasil yang dihasilkan panen pertama mencapai 2.7 ton. Semoga ini akan bisa melirik para investor, karena satu-satunya di Sumatera Barat panen melon dengan metode green House, “ katanya.

Untuk itu Syafrijal berharap dukungan dari pemerintah daerah untuk mengembangkan lagi metode green House. Karena hasil pencapaiannya bisa ke wisata dan pertanian.(Stg)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Nevi Zuairina Bertemu Pengurus PWI Sumbar, Bahas Ketahanan Pangan

4 Rumah Rusak Tertimpa Longsor di Agam