in

SMP Negeri Unggul Dharmasraya, Berprestasi Tanpa Henti

BIKIN BANGGA: Juara satu Tahfiz Regsha Aulia Oktary, serta juara tiga atas nama Zievana Latisya Altonty, foto bersama siswa lainnya.(DOCUMENT SMPN UNGGUL)

Berprestasi tanpa henti. Begitulah agaknya semboyan yang tersirat di balik nama besar SMPN Unggul Dharmasraya. Betapa tidak, hingga kini, tak sedikit prestasi yang sudah dilakhirkan sekolah yang terletak di Jorong Taratak, Nagari Ampekkoto, Kecamatan Pulaupunjung tersebut dalam menunjukkan eksistensinya.

Teranyar, sekolah tersebut juga berhasil meraih juara satu dan juara tiga pada lomba Tahfiz yang digelar oleh Primoes Pekan kreativitas Musik Education Sport (Promes) dalam rangka HUT SMAN 1 Sitiung yang ke-45. Lomba ini diikuti oleh siswa SMP di Kabupaten Dharmasraya pada Kamis (11/5) dihalaman gedung SMAN 1 Sitiung.

Kepala SMPN Unggul Dharmasraya, Asridal menyebut, pada lomba Tahfiz tersebut, SMP Unggul berhasil meraih juara satu atas nama Regsha Aulia Oktary, serta juara tiga atas nama Zievana Latisya Altonty.

“Alhamdulillah kita apresiasi, sekaligus bangga dengan prestasi yang telah diraih siswa kita. Apa lagi prestasi tersebut di bidang keagamaan. Mudah-mudahan ke depan akan semakin banyak lagi prestasi demi prestasi yang diraih oleh anak-anak kita. Dan kita tidak akan berhenti membina, mensupport anak-anak dalam meraih masa depan dan prestasi,” sebut Asridal.

Dikatakannya, pada lomba ranking satu, peserta menjawab soal yang diberikan oleh dewan juri secara langsung. Para peserta dibagai menjadi tiga sesi. Setiap sesi dipilih para pemenangnya untuk kemudian ikut berlomba pada final.

Sistem lombanya adalah sistem gugur. Pertanyaan yang diberikan juri adalah sama untuk semua peserta pada sesi tersebut. Bagi peserta yang tidak bisa menjawab, akan dinyatakan gugur dan keluar dari perlombaan.

Sedangkan bagi peserta yang menjawab dengan benar, tetap bertahan. Hingga akhirnya, Regsha, siswa kelas 8 SMPN Unggul Dharmasraya menjadi orang yang bertahan paling akhir. Tidak ada satu pun jawaban yang dilewati.

“Ini adalah bukti bahwa proses yang baik akan memberikan hasil yang baik. Kepada seluruh siswa diharapkan agar tetap bersemangat dalam belajar. Hasil tidak akan mengkhianati usaha,” tegas Asridal.

Diakui, siswa kelas 8 SMPN Unggul ini, pada saat lomba tersebut sempat ragu untuk tampil, karena demam. Badannya lemah. Wajahnya pun mulai pucat. Berbekal obat penurun panas, Zievana akhirnya tetap maju dalam lomba tahfiz. Hingga akhirnya, Zievana akhirnya tetap bisa membawa SMPN Unggul Dharmarsaya menjadi pemenang, sebagai juara tiga.

Dukungan dari Orang-orang Terdekat

Sementara itu, juara satu Tahfiz Regsha Aulia Oktary menjelaskan, keikutsertaannya dalam lomba Tahfiz tersebut. Awalnya, saya ikut lomba tersebut untuk sekedar mengasah sampai di mana kemampuan saya.

Yang namanya lomba pasti banyak pesertanya, apa lagi ini lomba tingkat Kabupaten, peserta tentunya banyak. Namun demikian saya tidak khawatir dan minder. Karena memang niat awal untuk menambah pengalaman dan wawasan, sekaligus untuk menjajal kemampuan. Makanya saya tidak begitu terbebani mengikuti lomba tersebut, plong saja,” urainya.

Bahkan  pada saat dirinya diumumkan meraih juara satu, dirinya  sempat tidak percaya bakal berhasil menjadi predikat terbaik. “Terimakasih kepada kedua orang tua dan keluarga termasuk keluarga besar SMP Unggul yang sudah begitu banyak mberikan dukungan dan support, sehingga berhasil meraih juara satu,” ucapnya. (Zulfia Anita)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pasien Rawat Jalan RS Jiwa Banyak dari Padang, Butuh Lapangan Kerja Massal

Duta Wisata Harus jadi Promotor