Jeffrie Geovanie bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumbar memberikan bantuan paska bencana di tiga titik di Limapuluh Kota. Titik pertama di Kenagarian Koto Alam yang terdapat 15 rumah yang kena longsor. Titik kedua di Durian Tinggi, Kecamatan Kapur IX serta titik ketiga di Nagari Pangkalan Kecamatan Pangkalan.
Bantuan langsung disalurkan pengurus DPW PSI Sumbar beserta DPD Limapuluh Kota dan pengurus DPC se-Limapuluh Kota. Bantuan yang dikemas dalam box plastik ini berisi 22 item, antara lain selimut, handuk, obat-obatan, vitamin, alat tulis sekolah dan barang lainnya.
Benni Inayatullah, Staf khusus Jeffrie Geovanie mengatakan, bantuan sengaja diberikan 2 minggu paska banjir karena informasi lapangan bantuan berupa makanan dan minuman sudah mencukupi sehingga dipilihlah barang-barang yang dirasa lebih bermanfaat bagi korban banjir.
”Jeffrie Geovanie adalah senior kami yang memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kami untuk menjalin silaturahmi, merasakan kesusahan korban bencana dan membangun empati. ”Hal ini merupakan proses kaderisasi yang beliau berikan kepada kami khususnya jajaran PSI Sumbar,” kata Benni.
Bencana banjir yang menimpa kawasan Pangkalan dan Kapur IX ini, menurut Benni, adalah bencana yang bisa diprediksi. ”Beberapa tahun terakhir banjir terjadi setiap tahun dan seharusnya pemerintah daerah bisa memperkirakan dan mencari cara pencegahannya,” katanya.
Menurut Benni, hasil kunjungan ke lokasi, penyebab utama banjir adalah beralihnya fungsi teknis lahan hutan menjadi lahan perkebunan seperti sawit dan gambir.
”Beralihnya fungsi teknis resapan air ini justru mempercepat erosi dan hasil erosi ini membentuk sedimentasi pada Daerah Aliran Sungai, termasuk mungkin di PLTA Kotopanjang. Hal ini menyebabkan permukaan DAS Batang Amek dan Batang Kapur menjadi tinggi termasuk mungkin daerah tangkapan air PLTA Kotopanjang sehingga debit air menjadi tidak tertampung lagi. Hal ini perlu penanganan khusus oleh Pemprov Sumbar dan Riau,” tukuk Benni.
Hal senada disampaikan Wali Nagari Durian Tinggi, Ardi Ekis. Ardi Ekis mengatakan, endapan lumpur dan pasir di DAS Batang Kapur sudah tahap mengkhawatirkan. Menurutnya setiap tahun bisa bertambah ketebalan hingga 30 cm.
”Ini akibat erosi dari hulu sungai yang banyak perkebunan rakyat. Kita tak bisa melarang rakyat mengolah tanah ulayat mereka sendiri. Yang perlu kita lakukan adalah melakukan perawatan dan pengelolaan aliran sungai hingga dapat menampung debit air ketika musim hujan,” kata Ardi.
Ketua DPW PSI Sumbar Ari Prima menyampaikan, kegiatan ini dilakukan sebagai wujud kepedulian dan solidaritas PSI terhadap masyarakat yang ditimpa musibah. Selain itu, bantuan tersebut juga dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk keluar dari trauma yang dialami setelah bencana.
”Kami berharap bantuan yang diberikan itu dapat bermanfaat dan meringankan beban masyarakat yang tertimpa banjir dan tanah longsor akibat curah hujan beberapa waktu yang lalu,” ujar dia. (*)
LOGIN untuk mengomentari.