” Saya gembira dan bahagia,
melihat rakyat Poso yang sudah damai , tenteram dan ini bukti
rakyat meinginginkan ketenangan, ‘” ujar Oesman Sapta saat mensosialisasikan Empat Pilar pada Apel Pemuda Se- Indonesia yang hadiri ribuan pemuda yang menjadi duta para pemuda dari 34 provinsi , di lapangan alun alun Danau Tektonik , Teanate Sintu maroso , Kab Poso, Sulawesi Tengah .
Adpel Pemuda Se-Indonesia ini juga dihadiri, Kapolda Sulteg, Sekjen MPR RI , Bupati Poso, Danrem, dan yang mengwakili Gubernur Sulteg.
Oesman Sapta menegaskan NKRI sudah harga mati . Sejak pemuda pemudi bersumpah kepada bersatu menjaga dan mempertahankan NKRI.
Oesman Sapta mengakui dirinya sedih saat terjadinya kerusuhan di Poso ,dimana daerah ini pernah didatangi pada tahun 1998 dan 2000 .
Saat melakukan kunjungan selama dua hari di Poso, Oesman Sapta tak dapat menyembunyikan kebahagiannya melihat kenyataan bahwa masyarakat di Poso sudah benar benar rukun, damai dan tenteram, bahkan untuk lebih menyakinkan dirinya akan kembalinya kehidupan masyarakat Poso , Oesman Sapta, minggu malam juga turut berbaur ditengah – tengah masyarakat Poso untuk bersama sama menyaksikan hiburan rakyat dengan kehadiran salah satu grup band papam atas yakni Band Ungu .
” Kita harus bangkit , maju untuk mengejar ketertinggalan,” ajaknya.
Oesman Sapta juga menyemangati pemuda untuk kerja dan tidak minder walaupun berada di daerah.
” Pemuda sekarang tak perlu banyak pidato, sebaliknya pemuda sekarang harus kerja..kerja..kerja.,” tukasnya.
Tak puas hanya berbaur dengan rakyat Poso, Wakil Ketua MPR RI juga Oesman Sapta yang juga Ketua DPD ini ingin lebih menyakinkan keadaan masyarakat Poso pasca kerusuhan sudah aman damai dan tenteram, Oesman Sapta pun mengajak rombongan wartawan, mengunjungi obyek wisata Air Terjun Saluopa, di Desa Wera, Kecamatan Pamona Puselemba, Poso, Senin pagi.
Dalam kunjungan tersebut Oesman Sapta didampingi Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol. Drs. Rudy Sufahriadi.
Kunjungan Oesman Sapta ke obyek wisata Air Terjun Saluopa, itu bertujuan untuk melihat langsung salah satu obyek wisata di Poso. Apalagi, Salupo merupakan salah satu daerah yang terdampak pada kasus kerusuhan Poso tahun 2000.
“Sekarang mereka ingin hidup damai, tenang dan melakukan pembangunan sebagaimana masyarakat di daerah lain”, ujar Oesman Sapta kepada wartawan.
Masyarakat Poso, tambahnya, diberi anugerah oleh Tuhan berupa alam yang Indah. Selain air terjun, Tuhan juga menganugerahi Danau Tektonik yang sangat Indah dan masih alami.
Karena itu, masyarakat Poso harus segera melakukan pembangunan, agar sejajar dengan masyarakat lain di Indonesia. Apalagi,
Selain kondisi alam yang Indah, Poso memiliki modal yang bagus untuk membangun, yaitu keramah tamahan masyarakatnya.
“Mari bangun Poso dengan kedamaian. Karena damai membawa makmur, damai itu alat kehidupan yang akan membuat maju dan makmur”, pungkas Oesman Sapta. (aya)
